Pemprov Sumsel Tinjau Pedagang Pasar Buntut Harga Beras tak Kunjung Turun

Kota Palembang239 Dilihat
SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Bantuan beras yang diberikan Pemerintah Pusat melalui Badan Pangan Nasional untuk menekan harga beras yang saat ini melonjak naik, dikhawatirkan mendapat permainan harga dari para pedagang pasar.
Untuk itu, Biro Perkonomian Setda Provinsi Sumsel melakukan pemantauan terhadap harga dan stok pangan dari penyaluran beras SPHP disejumlah pasar tradisional di Kota Palembang.
Kepala Biro Perkonomian Sumsel Hengky Putrawan bersama pihak terkait seperti Bulog sebagai penyalur dan Polda Sumsel dalam hal pengawasan, dirinya memantau langsung harga beras yang mengalami kenaikan.
“Kita menekankan agar para pedagang tak memainkan harga dan menjual beras diatas harga standarnya,” kata Hengky, ditemui usai pemantauan di Pasar Moders Tradisional Plaju, Jumat (29/9/2023).
Apalagi, sambungnya, beras SPHP yang merupakan beras subsidi dari pemerintah diharapkan dapat menekan harga beras yang saat ini tengah mengalami kenaikan. “Jadi tinggal memastikan penyaluran beras agar tepat sasaran terutama beras SPHP. Makanya kita sidak dan pantau toko toko agar penjualan beras SPHP ini tidak melebih HET,” terangnya.
Sejauh ini, masih kata dia, stok beras aman di Sumsel baik SPHP, premium dan medium. “Jadi tinggal memastikan penyaluran beras agar tepat sasaran terutama beras SPHP. Makanya kita sidak dan pantau toko-toko agar penjualan beras SPHP ini harganya tidak melebih HET,” ungkap dia.
Untuk pemenuhan beras, kata dia, pemerintah pun saat ini telah menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada masyarakat. “Untuk harga beras memang naik karena HET beras naik. Makanya, kita minta para pedagang untuk sesuai standarnya,” ucap dia.
Selain itu, pihaknya pun melakukan operasi pasar di 17 kabupaten dan kota di Sumsel dan ini terus dilakukan dan digencarkan hampir setiap harinya. “Untuk stok beras CBP, kita aman. Stok beras saat ini 25.000 ton se-sumsel babel,” papar dia.
Dari sidak, masih kata dia, ada beberapa masukan dari pedagang untuk melancarkan penyaluran SPHP dari Bulog. Selain meminta penambahan kuota beras SPHP dengan syarat sesuai standar, seperti spanduk dan lainnya agar masyarakat tahu kalau ada beras SPHP Bulog yang harganya terjangkau.
“Sosialisasi beras SPHP ini harus terus dilakukan agar masyarakat tahu,” kata dia.
Hengky mengatakan, penyebab naiknya harga beras, salah satunya El Nino. Diakuinya El Nino ini menyebabkan kekeringan dan berdampak pada gagal panen. “Jadi kita sekarang ini untuk penangulangan sementaranya itu pengawasan kepada beras SPHP, ” jelasnya.
Selain Pasar Modern Plaju, hari ini pihaknya juga melakukan pemantauan di Pasar Tegal Binangun, Pasar Kertapati dan Pasar Lemabang di Palembang. Diketahui hampir di semua pasar tradisional, harga beras premium mencapai Rp14.500-Rp15.000 sementara beras medium Rp12.000-Rp12.500 per kilogram.
    Baca Juga :  KKP Rilis Ikan Belida Masuk Daftar Ikan Terancam Punah

    Komentar