Pilkada 2024: Paslon 03 Kalah di Beberapa Daerah, Fokus Laporkan Dugaan Pelanggaran

Kota Palembang40 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Juru Bicara Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Nomor Urut 3, Permana, menyampaikan hasil hitung cepat C1 yang dilakukan oleh tim internal pasangan Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati.

Permana mengungkapkan bahwa hingga pukul 09.30 WIB, Kamis (28/11/2024), hasil perhitungan sudah mencapai 82 persen. Dengan hasil tersebut, Paslon 03 memperoleh 27 persen suara.

“Perhitungan sudah mencakup 72 persen dari 17 kabupaten/kota, namun kami masih menunggu hasil dari Kabupaten Lahat yang belum masuk. Hingga saat ini, Paslon Matahati baru memperoleh 27 persen, sementara Paslon 01 meraih 50,71 persen, dan Paslon 02 memperoleh 25,13 persen,” ujar Permana saat ditemui di kediaman Mawardi Yahya.

Baca Juga :  Menuju Keuangan Inklusif,OJK Sumsel dan BPS Sumsel Laksanakan Rakorda SNLIK 2025

Permana tidak menampik bahwa berdasarkan hasil perhitungan internal tim Matahati, Paslon 01 unggul dibandingkan Paslon 02 dan 03. Ia juga menyampaikan bahwa Calon Gubernur Mawardi Yahya menerima hasil ini dengan lapang dada.

Dari hasil sementara tersebut, Permana menjelaskan bahwa pihaknya hanya unggul di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Meskipun demikian, mereka tidak mencapai target 75 persen karena banyak pemilih yang tidak menggunakan hak pilih. Paslon Matahati hanya meraih keunggulan 64 persen di Ogan Ilir.

“Kami tergerus oleh Paslon 02, sementara Paslon 01 angkanya stagnan. Di Ogan Ilir kami menang, di Palembang kami peringkat kedua. Yang mengejutkan, di beberapa daerah kami kalah dari Paslon 01,” ungkapnya.

Baca Juga :  Miliki Motor Honda di Awal Tahun Lewat Program Spesial ‘Game Start!’ Astra Motor Sumsel

Namun, pihaknya juga menerima banyak laporan terkait dugaan pelanggaran, baik yang dilakukan oleh Paslon lain maupun penyelenggara Pilkada. Saat ini, mereka tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melalui tim advokasi Matahati.

“Mayoritas laporan dugaan pelanggaran berasal dari tim di lapangan yang melaporkan Paslon 01. Banyak laporan mengenai politik uang, siraman yang cukup membuat warga terbuai,” katanya.

    Komentar