Penyerapan Gabah Tertinggi dalam 20 Tahun, Bulog Sumsel Babel Catat 81.700 Ton

Kota Palembang21 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Perum Bulog Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung terus bergerak cepat dalam menyerap hasil panen petani. Hingga April 2025, tercatat sebanyak 81.700 ton gabah setara beras berhasil diserap dari berbagai wilayah di Sumsel dan Babel. Angka ini diperkirakan akan menembus 100 ribu ton hingga akhir Mei mendatang.

Pimpinan Bulog Wilayah Sumsel dan Babel, Heriswan, menegaskan komitmen Bulog untuk terus menyerap hasil panen tanpa henti. Bahkan ketika kapasitas gudang utama telah penuh, Bulog tetap melanjutkan penyerapan dengan menggandeng lima mitra gudang swasta untuk menambah daya tampung.

“Kami tidak ingin petani ragu atau khawatir. Sepanjang masih ada panen, Bulog akan tetap hadir menyerap. Ini bentuk komitmen kami mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Heriswan, Jumat (2/5/2025).

Baca Juga :  Stadion Kamboja Siap Direvitalisasi! Kolaborasi Pemkot dan Askot PSSI Palembang Bangkitkan Sepak Bola

Ia menambahkan, jika kapasitas gudang mitra juga telah penuh, pihaknya akan menambah sewa gudang di berbagai daerah, tidak hanya di Palembang, tetapi juga di kabupaten dan kota lain seperti Lubuklinggau dan wilayah lainnya di Sumsel Babel.

Menurut Heriswan, penyerapan tahun ini merupakan yang terbesar dalam dua dekade terakhir. Ia menyebut keberhasilan ini tak lepas dari perubahan pola kerja Bulog yang kini aktif menjemput bola langsung ke sawah, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo dalam program swasembada pangan.

“Dulu kita menunggu hasil panen datang ke gudang, sekarang kita langsung ke lapangan. Petani merasa lebih dihargai dan kami pun bisa menyerap lebih banyak,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jadi Bintang Futsal Profesional Lewat Piala by.U 2025 Telkomsel Dorong Talenta di Kota Palembang

Berdasarkan data Bulog, volume penyerapan beras di tahun-tahun sebelumnya jauh lebih kecil: hanya 15 ribu ton pada 2022 dan 2023, serta meningkat menjadi 31 ribu ton pada 2024. Namun pada 2025, hingga April saja telah mencapai 81.700 ton.

Heriswan menyebutkan, wilayah dengan penyerapan terbesar saat ini adalah Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Ogan Ilir. Sementara proses penyerapan juga tengah berlangsung di OKU, Lubuklinggau, dan Lahat. Rata-rata volume penyerapan gabah mencapai 2.200 hingga 2.800 ton per hari.

Ia juga menyoroti keberhasilan Bulog dalam menarik minat petani menjual hasil panen ke Bulog daripada ke tengkulak. Hal ini berkat sosialisasi maksimal yang dilakukan bersama pemerintah daerah, TNI, dan penyuluh pertanian. Harga pembelian di tingkat petani yang mencapai Rp6.500 per kilogram serta sistem pembayaran tunai atau via rekening turut menjadi daya tarik tersendiri.

Baca Juga :  Wali Kota Ratu Dewa Hadiri Pelantikan Pengurus PMI Kota Palembang Masa Bhakti 2025-2030

Sebagai langkah strategis jangka panjang, Bulog Sumsel Babel telah mengusulkan pembangunan gudang baru di Muara Enim seluas satu hektare. Lokasi telah disiapkan dan kini tinggal menunggu persetujuan dari pusat.

“Bulog ada untuk kalian. Jangan khawatir. Kami akan serap hasil panen, karena hanya dengan petani yang sejahtera, negeri ini bisa swasembada pangan. Harapan kami, petani bisa tersenyum dan semangat kembali ke sawah,” tutup Heriswan.

    Komentar