Serapan Bulog Melonjak Tiga Kali Lipat, Target 100 Ribu Ton Di Depan Mata

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Panen perdana tahun ini menjadi momen bersejarah bagi Perum Bulog Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Untuk pertama kalinya sejak berdiri, Bulog berhasil mencatat serapan beras hampir menyentuh 100 ribu ton, angka tertinggi yang pernah dicapai.

“Serapan kami sudah mencapai 97 ribu ton setara beras, dan dengan sisa panen di Banyuasin yang masih berlangsung, kami optimistis bisa tembus 100 ribu ton dalam dua pekan ke depan,” ungkap Pimpinan Bulog Wilayah Sumsel-Babel, Heriswan, Senin (19/5).

Jumlah itu merupakan hasil dari 133.833 ton gabah kering panen (GKP) dan 25.721 ton beras, jauh melampaui serapan tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata hanya 30 ribu ton pada musim panen awal tahun.

Baca Juga :  SICANTIKS Palembang: OJK Berdayakan Perempuan & UMKM Lewat Edukasi Keuangan Syariah

Secara rinci, berikut data serapan beras termasuk juga Gabah setelah dikonversi ke Beras pada Wilayah Kerja Sumsel Babel ;

  • Kanwil Sumsel (Palembang, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin): 82.121.977 Kg
  • Kancab OKU (OKU, OKU Timur, OKU Selatan): 12.005.569 Kg
  • Kancab Lahat (Lahat, Muara Enim, Prabumulih, PALI, Pagar Alam, Empat Lawang): 21.497 Kg
  • Kancab Lubuk Linggau (Musi Rawas, Muratara, Lubuk Linggau): 1.890.263 Kg
  • Kancab Bangka: 621.066 Kg
  • Kancab Belitung: 9.600 Kg

Total keseluruhan serapan mencapai 96.679.972 Kg atau hampir 97 ribu ton.

Baca Juga :  Ratu Dewa Launching Gladiator Permudah Layanan Adminduk Warga Palembang

Bangka Belitung juga menunjukkan tren positif, dengan serapan gabah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, terutama didorong oleh kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) menjadi Rp6.500/kg.

Heriswan menambahkan, capaian ini tidak lepas dari strategi jemput bola langsung ke sawah petani, berbeda dari pendekatan sebelumnya yang hanya menunggu pasokan di gudang.

“Sesuai arahan Presiden, kami langsung turun ke lapangan menyambut panen petani. Ini yang membuat perolehan kami melonjak signifikan,” jelasnya.

Pemerintah menargetkan Sumsel masuk dalam tiga besar daerah penghasil beras nasional, dengan dukungan dari program optimasi lahan (opla) yang tahun ini ditargetkan mencakup 106 ribu hektare di Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Juga :  Bulog Sumsel Babel Lakukan Fumigasi untuk Jaga Kualitas Beras Serapan di Gudang

“Dengan kombinasi strategi jemput bola dan perluasan lahan tanam, kami yakin Sumsel bisa menjadi lumbung beras nasional yang disegani,” tutup Heriswan.

    Komentar