Penyalur BBM Ilegal Kembali Jalani Sidang Hari Ini

Hukum33 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Aryani, terdakwa penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal jenis solar sebanyak 18.000 liter, dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan hukuman pidana penjara selama 10 bulan.

Tuntutan tersebut dibacakan JPU Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang, Ursulla Dewi, dihadapan Majelis Hakim Edi Cahyono dan terdakwa Aryani, di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Palembang, pada Kamis (7/9/2023).

Dalam tuntutannya, JPU menyatakan terdakwa Aryani secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, turut serta memalsukan bahan bakar minyak dan gas bumi dari hasil olahan.

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 54 UU No.22 tahun 2021 tentang migas Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Aryani dengan pidana penjara 10 bulan dipotong dengan masa tahanan yang telah dijalani dengan perintah tetap ditahan dan denda Rp10 juta subsider tiga bulan kurungan,” sebut JPU saat bacakan tuntutan.

Baca Juga :  69 Orang Diperiksa Kejati Terkait Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Sumsel

Dalam Dakwaan JPU, kejadian bermula tepatnya pada Jumat (28/4/2023) anggota tim dari Unit Pidsus Polrestabes Palembang mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Kertapati Palembang.

Didapati sebuah pekarangan yang tertutup seng didalam lokasi tanah yang tertutup pagar seng yang dipergunakan untuk penampungan bahan bakar minyak yang diilakukan oleh Terdakwa Aryani bersama bersama dengan Efendi (DPO), Yogi (DPO) dan Deni (DPO).

Mendapatkan informasi tersebut akhirnya tim langsung masuk melakukan pemeriksaan dan mengecek didalam pekarangan dan didapati 2 buah mesin pompa, 38 buah drum kosong, 2 buah tedmon besar kosong, 28  Tedmond baby Tank, 3 buah selang berukuran 20 meter, 2 buah karung Tianyu Activated Bleaching Earth dan BBM Solar sebanyak 18.000 liter.

Baca Juga :  SPM Tuntut Kejati Selidiki Kajari OKI Terkait Minta Banner ke Sekolah

Selanjutnya setelah berhasil melakukan  penangkapan terhadap terdakwa Aryani. Pada saat diinterogasi, terdakwa Aryani mengakui bahwa dia telah lama mengenal Efendi, Yogi, dn Deni, sebagai rekan bisnis dalam barter BBM jenis solar Sekayu dengan BBM jenis solar industri.

Terdakwa juga mengakui memesan solar dari Kamsul alias Jul, di Desa Bayat Bayunglincir Kabupaten Muba. Kemudian minyak tersebut diantarkan ke Gudang milik Efendi dengan menggunakan 1 unit mobil truck dengan bak penampung modifikasi dan terdakwa menunggu di gudang milik Efendi.

Setelah sampai, solar tersebut tetap berada di dalam mobil tersebut sambil menunggu mobil tangki transportir yang mengangkut minyak solar industry. Ketika tangki transportir yang mengangkut tiba, barulah solar industry tersebut dipindahkan ke bak penampung yang sudah tersedia digudang minyak tersebut.

Baca Juga :  Pakai Pelat Palsu, Lima Motor Anggota Disita Si Propam Polrestabes Palembang

Usai solar industri dipindahkan ke bak penampungan, minyak BBM jenis solar yang ada di mobil yang telah terdakwa pesan dipindahkan ke mobil tangki transportir tersebut (dicampur dengan solar industry). Namun pada saat Gudang minyak tersebut dilakukan pengerebekan oleh tim dari Unit Pidsus Polrestabes Palembang.

Terdakwa juga menjelaskan, untuk pembayarannya menunggu pembayaran dari pihak mobil tangka transportir yang menukar minyak tersebut yaitu sebesar Rp 8.200 per liter yang terdakwa bayarkan kepada Yogi dan Deni kadang-kadang dibayar langsung kepada terdakwa melalui rekening milik terdakwa.

Kemudian terdakwa membayar kepada pemilik minyak didusun sebesar Rp 6.000 per liter. Berikut barang bukti dan Terdakwa langsung diamakan ke Polrestabes Palembang guna di proses lebih lanjut. (ANA)

    Komentar