SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Sebanyak 7012 Jemaah Calon Haji (JCH) dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), 1.065 dari Bangka Belitung, dan 88 petugas kloter yang mulai diberangkatkan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang sejak 2 Mei 2025.
Ketua Tim Kerja Humas Kanwil Sumsel Abdul Qudus Fitriansyah mengatakan jemaah tersebut dibagi menjadi 22 kloter, dan saat ini sudah empat (4) kloter yang sudah diberangkatkan.
“Keberangkatan sudah dimulai sejak 2 Mei kemarin dan akan berakhir pada 29 Mei 2025 mendatang,” katanya.
Ia menjelaskan mekanisme keberangkatan, yakni H-1 berangkat para jemaah akan diinapkan 24 jam di Asrama Haji Embarkasi Palembang untuk melakukan sejumlah rangkaian
“Sebelum berangkat ke tanah suci, mereka akan diinapkan di Asrama Haji selama 24 jam. Nantinya mereka akan melakukan proses tahapan penerimaan, seperti pembagian dokumen akomodasi untuk menginap di Asrama Haji, kemudian penyerahan livting kos untuk uang saku sebesar 750 real, lalu penyerahan gelang identitas dan pemeriksaan tahap akhir oleh tim kesehatan Embar Kasih Palembang,” jelasnya.
Lebih lanjut, para jemaah akan mendapatkan materi pembekalan mengenai manasik haji terkahir atau pemantapan manasik haji dan akan diajak mempraktikan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan ketika di Kabupaten/Kota masing-masing.
“Misalnya tawaf di replika ka’bah sebenarnya, kemudian di lintasan sai dan tempat melempar jumroh. Kemudian jemaah juga akan diajak melihat workup pesawat, dimana nanti akan diajarkan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam pesawat,” lanjutny.
Ia menuturkan setelah jemaah melakukan semua rangkaian, dihari berikutnya akan diantar ke Bandara SMB II Palembang. Untuk gelombang satu akan langsung diterbangkan dari Palembang ke Madina, dan gelombang kedua dari Palembang ke Jedah.
“Pagi ini, kita baru saja memberangkatkan kloter keempat asal Palembang. Saat ini Embar Kasih Palembang telah memberangkatkan sebanyak 1.477 jemaah calon haji, termasuk di dalamnya 16 petugas kloter,” tuturnya.
Ia mengungkapkan hingga pada kloter keempat tidak ada permasalahan atau keluhan yang berarti dirasakan. Hanya saja, ada beberapa barang bawaan jemaah seperti gunting, pisau, dan semacamnya yang diamankan oleh petugas bandara.
“Ada sejumlah jemaah membawa barang yang dilarang seperti benda tajam (gunting, pisau, cairan yang berlebihan) ke dalam kabin pesawat dan langsung diamankan hingga disita oleh petugas keamanan bandara. Sebenarnya jemaah bisa membawa itu jika diletakkan di bagasi pesawat, itu saja yang paling sering dijumpai selama ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, ada satu orang jemaah kloter keempat atas nama Nadjamuddin Muchtar Hasan (70 tahun) dirujuk ke RSUD Siti Fatimah.
“Satu jemaah ini mengalami keluhan sesak nafas, lalu kita rujuk ke rumah sakit untuk dilakukan diagnosa lebih lanjut. Saat ini beliau masih dirawat, dan kami masih menunggu konfirmasi dan rekomendasi dari pihak rumah sakit,” imbuhnya.
Ia menyebut untuk keberangkatan jemaah calon haji tersebut belum dapat dipastikan, karena pihaknya masih menunggu hasil dari rumah sakit.
“Bila kondisi yang bersangkutan membaik dan dinyatakan layak terbang, tentu akan diberangkatkan. Namun apabila masih membutuhkan perawatan, jemaah yang bersangkutan akan diberangkatkan bersama kloter selanjutnya, tergantung kondisi jemaah tersebut,” ucap dia.
Komentar