SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pertumbuhan transaksi e-commerce di Sumsel kian meningkat, peningkatan ini dipengaruhi dari banyaknya masyarakat yang memilih membeli produk secara online selama masa pandemik COVID-19.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan BI Sumsel Erwin Soeriadimadja, saat acara Bincang Digitalisasi di Lantai 4 Kantor BI Sumsel, Kamis (9/6) kemarin.
“Data April 2022 transaksi e-commerce sudah menyentuh Rp2,13 triliun di Sumsel,” ungkap Erwin.
Dikatakan Erwin ada 3 jeni pangsa pasar yang menjadi favorit masyarakat.
“Dari jenis barang terdapat tiga jenis barang dengan pangsa pasar tertinggi yang dibeli dan menjadi favorit yakni pakaian, kosmetik dan barang pribadi serta peralatan rumah tangga juga peralatan kantor,” katanya.
Sementara Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengungkapkan hal yang sama, bahwa selama masa pandemi Covid-19 yang terjadi membuat penambahan angka digitalisasi consumer semakin bertambah.
“Ada 21 juta digital consumer baru sejak pandemi, ini merupakan bagian dari digitalisasi dalam inklusi ekonomi dan keuangan di Indonesia,” ungkapnya.
Berdasarkan data tercatat, dari puluhan juta konsumen digital itu, 72 persen merupakan konsumen baru yang baru pertama kali mengakses dan bertransaksi secara nontunai.
“Sata meyakini salah satu daerah yang berkontribusi terhadap transaksi digital adalah konsumen baru di Sumsel,” bebernya.
Ditempat yang sama, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari, menambahkan budaya belanja digitalisasi keuangan sudah mulai menjadi kebiasaan UMKM di Tanah Air.
“Namun demikian UMKM masih memiliki tantangan, salah satunya terbatasnya akses pembiayaan dan kesiapan digital,” jelasnya.
Akan tetapi, dari 64,2 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia, baru 25,5 persen yang memanfaatkan pangsa pasar atau marketplace untuk pemasaran produknya.
Komentar