SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Tidak terima anak perempuannya yakni F (12), sudah menjadi korban penganiayaan, membuat Herlina (52) mendatangi pengaduan Polrestabes Palembang, Senin (18/9/2023).
Kedatangan warga Jalan KI Gede Ing Suro, Lorong Serengan, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang, hendak melaporkan IM yang diduga telah menganiaya anaknya dengan cara menampar.
Kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Herlina menuturkan, peristiwa yang dialami anaknya terjadi pada Kamis (14/9/2023), sekitar pukul 18.00 WIB, di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II, Kelurahan 19 Ilir Palembang.
Berawal, saat korban sedang mencuci kaki dan tangan dipinggir Sungai Musi. Lalu tiba-tiba datang terlapor yakni Imam langsung berkata dengan korban; “ngapo kau nak ngamen disini,”. Kemudian dijawab korban; “Aku idak ngamen disini kakak”.
“Anak saya saat itu habis cuci tangan dan kaki, lalu dihampiri terlapor marah-marah. Tidak tahu masalahnya apa,” ungkap Herlina, yang kesehariannya berjualan di BKB.
Mendengar jawaban korban membuat terlapor malah marah. Saat korban hendak menuju halaman atas BKB, tiba-tiba dikejar terlapor. Saat itu korban langsung dipukul terlapor di wajah sebelah kanan.
“Kata anak saya ke halaman BKB atas terlapor ini mengejar. Terlapor pun saat itu langsung menampar anak saya didepan saya,” katanya.
Lanjut Herlina, dirinya saat itu mencoba menanyakan salah anaknya kepada terlapor. Namun terlapor usai melakukan penganiayan kepada anaknya langsung kabur.
“Saya lerai dan saya tanya apa salah anak saya. Terlapor seperti tidak mendengar saya. Usai melakukan penganiayan itu, dirinya kabur. Karena itu saya melapor ke sini,” ungkap Herlina.
Herlina berharap atas laporannya pelaku dalam ditangkap pak. “Saya harap pelaku ditangkap atas laporan saya,” katanya.
Sementara, laporan Herlina sudah diterima petugas piket SPKT Poltestabes Palembang dan akan ditindaklanjuti Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Poltestabes Palembang. (ANA)
Komentar