Tak Kunjung Naik, Petani Karet di Lahat Keluhkan Harga Jual yang Tergolong Rendah

Lahat441 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, LAHAT –

 

Belum adanya kenaikan yang signifikan membuat petani Karet di Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat, mengeluh dengan harga jual yang mereka terima terbilang murah.

 

Diketahui harga Jual karet disana berkitar Rp. 7000 hingga Rp. 9000 untuk perkilogramnya. Bahkan harga ini tetap bertahan sejak beberapa pekan lalu. Apalagi dengan biaya produksi yang tinggi.

 

Salah satu Petani Karet di Desa Rindu Hati Kecamatan Gumay Ulu, Zawawi Petani Karet mengatakan jika harga karet ini sudah lama bertahan dan tergolong dengan harga yang murah.

Baca Juga :  Pemkab Lahat Ingin Pembangunan Bergerak Selaras dan Terintegrasi

 

“Tentunya, Kami (Petani) berharap harga karet bisa kembali naik hingga Rp. 15000, apalagi jika dibandingan dengan biaya produksi, harga saat ini bisa habis untuk Produksi saja ditambah harga pupuk yang mahal,” kata Zawawi saat di bincangi, Jumat (4/2/2022).

 

Sementara itu, Amir tauke karet di Desa Rindu Hati mengaku, pihaknya menerima karet sesuai dengan kadar kering.

 

“Kalau kadar kering 55 persen, kita veli di harga 9 ribu rupiah, namun saat ini harga karet turun 200 rupiah perkilogram,” tutur dia.

Baca Juga :  Terkumpul Rp23 Miliar, Forum CSR-PKBL Diharap Dongkrak Perekonomian

 

Senada dikatakan Ruismanto, Ketua Forum Kades Kecamatan Gumay Ulu, potensi pertanian di Kecamatan Gumay Ulu masih berupa pertanian karet dan kopi, sehingga dapat menghasilkan puluhan ton karet dalam sepekan.

 

“Petani masih menggantungkan hidup dengan bertani karet, masih setia dengan karet. Namun terus terang saja, harganya belum naik naik juga. Diharapkan, kedepannya, pemerintah memperhatikan harga karet yang masih saja masuk klasifikasi murah hingga sekarang,” terangnya.

    Komentar