SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan dorong Bulog bentuk satuan tugas (satgas) untuk menyerap gabah petani jelang panen raya yang diperkirakan hingga bulan Maret mendatang.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi mengatakan Sumsel diharuskan untuk menyerap sebanyak 161 ribu ton beras.
“Diperkirakan hasil panen ini mencapai 700 ribu ton gabah, dan itu tentunya harus kita siapkan strategi serta mitigasinya baik yang akan diambil oleh Bulog Rp6.500, maupun di luar Bulog kita upayakan harganya Rp6.500,” ujar Elen saat diwawancarai usai rapat koordinasi penyerapan gabah, Selasa (11/2/2025).
Ia mengungkapkan jika Bulog telah bekerjasama dengan berbagai tempat penggilingan.
“Mitra-mitra Bulog juga sudah mulai berjalan, walaupun kapasitasnya masih di bawah kita tingkatkan terus. Tapi yang paling penting juga bagi kita adalah harga gabah yang di luar dan diambil oleh Bulog masih di bawah Rp6.500,” ungkapnya.
Ia menjelaskan jika masih ada gabah dari petani yang diambil di bawah harga Rp6.500, karena masih ada catatan yang mana sudah kita himpun dan kita cari solusinya. Lalu akan kita laporkan nanti ke menteri terkait untuk dijadikan evaluasi kebijakan,” jelasnya.
Lebih lanjut, di tingkat provinsi pihaknya telah mengambil kesimpulan bahwa hingga masa panen raya tiba akan membentuk satgas.
“Satgas itu nanti ada Pemprov, Binda, Bulog, Kodam, dan Bupati/Walikota, Polda, Dandrem, Dandim, dan Kejaksaan juga,” bebernya.
Menurutnya, ini merupakan kerjasama semua pihak guna memastikan kebijakan Presiden RI dapat dilaksanakan semaksimal mungkin di Sumsel.
“Kita harapkan program yang dicanangkan oleh Presiden ini harganya dapat diterima petani yakni Rp6.500, sedangkan Bulog bisa menyerap dan dapat meningkatkan ketahanan pangan dengan penyediaan untuk stok cadangan beras pemerintah yang ditugaskan ke kita minimal 161 ribu ton. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi,” ucap dia. (mg5)
Komentar