Kinerja Sektor Keuangan Sumbagsel Tumbuh Stabil Hingga April 2025

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) tumbuh positif, stabil, dan terjaga hingga April 2025. Wilayah Sumbagsel meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Lampung, dan Bengkulu.

Stabilitas sektor jasa keuangan di kawasan ini didorong oleh kinerja solid sektor perbankan, pasar modal, serta industri keuangan nonbank, yang juga diperkuat oleh peningkatan edukasi dan perlindungan konsumen secara berkelanjutan.

“Kondisi sektor jasa keuangan di Sumbagsel hingga April 2025 menunjukkan stabilitas yang terjaga dan pertumbuhan yang sehat. Ini mencerminkan peran aktif industri dalam mendorong pemulihan dan penguatan ekonomi daerah,” ujar Kepala OJK Sumsel Babel, Arifin Susanto, dalam keterangan persnya.

Baca Juga :  Dorong Circular Economy, Pertamina Gandeng Bank Sampah Induk Sumsel Kelola Sampah Jadi Produk Bernilai

Per April 2025, kinerja perbankan mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Total aset perbankan di Sumbagsel naik sebesar 8,10 persen (yoy) menjadi Rp347,65 triliun. Fungsi intermediasi juga meningkat, dengan total penyaluran kredit/pembiayaan berdasarkan lokasi bank tumbuh 8,86 persen (yoy) menjadi Rp308,97 triliun.

Penyaluran kredit tersebut didominasi oleh kredit konsumtif sebesar 43,07 persen, dengan kualitas kredit bermasalah (NPL net) yang tetap terjaga di angka rendah, yakni 0,99 persen.

Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 7,11 persen (yoy) menjadi Rp274,51 triliun, dengan dominasi dana tabungan sebesar 55,71 persen.

Baca Juga :  4.781 Jemaah Haji Sumsel Babel Telah Kembali dari Tanah Suci

Dari sisi sektoral, penyaluran kredit terbanyak terserap pada sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp57,83 triliun atau tumbuh 6,40 persen (yoy), dengan pangsa pasar 10,74 persen dari total kredit nasional di sektor tersebut. Namun, pertumbuhan tertinggi tercatat pada sektor real estate, usaha persewaan, dan jasa yang melonjak 37,08 persen menjadi Rp6,44 triliun.

Arifin juga menyoroti komitmen perbankan dalam mendukung pembiayaan sektor usaha kecil.

“Penyaluran kredit kepada UMKM di wilayah Sumbagsel mencapai Rp120,60 triliun atau setara 39,03 persen dari total kredit. Ini menunjukkan bahwa perbankan regional mendukung target inklusi keuangan dan pemberdayaan UMKM secara optimal,” jelasnya.

Baca Juga :  PGN Optimalkan Peran Agregator Gas Bumi Nasional, Sinergikan Keberlanjutan Gas Bumi untuk Industri

Capaian penyaluran kredit UMKM tersebut melampaui target nasional minimal porsi kredit UMKM sebesar 30 persen, yang menjadi bagian dari strategi mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif.

    Komentar