Kapolda Sumsel Keluhkan Anggaran Penanganan Narkoba Kecil

Kota Palembang97 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID,PALEMBANG – Irjen Pol Toni Kapolda Sumatera Selatan mengungkapkan keperihatinan atas isu penanganan Narkoba diwilayah Sumsel.

 

Hal itu disampaikan Kapolda Sumsel pada saat press rilis penggagalan pengiriman narkoba dari Aceh menuju Sumsel di Jalan lintas Palembang-Jambi, Rabu (2/2/2022).

 

Apalagi, realoakasi anggaran yang diterima Polda Sumsel dalam penanganan kasus-kasus narkoba dianggap kecil jika dibandingkan dengan penanganan yang dilakukan sepanjang tahun 2021.

 

Jika melihat data pada tahun 2021, Toni menjelaskan, sebanyak 36 orang bandar , kemudian pengguna sebanya 1427 orang dan pengedar sebanyak 1192 orang.

Baca Juga :  Kasus Positif Covid-19 di Sumsel Kembali Naik

 

“Kalau kita melihat ditahun 2021  tersangka yang sudah ditangkap sebanyak 2659. Dengan barang bukti yang berhasil diamakan pada tahun 2021 sebanyak 267 Kg ganja, 104 Kg sabu-sabu dan ekstasi sebanyak 11332 butir,” terangnya,” jelasnya.

 

“Kalau melihat barang bukti yang kita dapatkan pada tahun lalu, artinya kita telah berhasil menyelamatkan 400 ribu lebih jiwa,” terangnya.

 

Sedangkan pada tahun 2022 saja dengan Rp 4,5 milyar. Itu hanya untuk biaya penyelidikan 25 kasus saja, kemudian untuk penyidikan 25 kasus dan penanganan 22 kasus.

Baca Juga :  Ditres Polda Sumsel berhasil gagalkan Penyelendupan 16 KG Sabu Asal Aceh

 

“Berarti hanya 72 rangkaian-rangkain yang bisa dilakukan pada tahun 2022,” jelasnya.

 

Toni mengeluhkan jika ada tambahan biaya-biaya dalam kegiatan penegakan hukum. Mungkin hasil penanganan Narkoba jauh bisa lebih dari ini bisa diungkap Polda Sumsel.

 

Ia  juga menjelaskan, Narkoba merupakan sesuatu kecemasan bagi semuanya, termasuk bagi orang tua, anak dan semua kalangan, bahkan hal ini merupakan kecemasan bagi aparat Kepolisan terkait peredaran narkoba ini.

 

“Terlepas dari itu, banyaknya kasus Narkoba (Pengedar dan Pengguna) merupakan suatu keperihatinan, maka kedepan kita akan melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Ini merupakan salah satu agenda Polda Sumsel untuk membawa isu ini menjadi kecemasan bagi kita semua,” ujarnya.

    Komentar