SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) memastikan standar Teh asal Sumatera Selatan (Sumsel) sesuai Negara tujuan, seiring peningkatan ekspor komoditas ini.
Teh asal Provinsi Sumsel torehkan prestasi yang membanggakan. Januari hingga Juli 2024, sebanyak 142,5 ton teh, sebagian besar berbentuk bubuk senilai Rp 3 miliar, telah berhasil menembus pasar Malaysia dan Pakistan.
Kepala Karantina Sumsel, Kostan Manalu, menekankan peran penting Karantina Indonesia dalam memastikan bahwa produk teh yang diekspor memenuhi standar keamanan pangan dan persyaratan teknis negara tujuan.
“Rangkaian tindakan karantina dilakukan secara ketat, mulai dari pemeriksaan fisik, pengujian laboratorium, hingga penerbitan sertifikat fitosanitari,”tutur Kostan menjelaskan tugas Karantina Indonesia.
Lebih lanjut, Kostan mengatakan,dari tahun ke tahun, pertumbuhan ekspor teh Sumsel terbilang signifikan, tahun 2022 total ekspor teh mencapai 181,5 ton dengan nilai Rp 3,5 miliar, tahun 2023 volume naik menjadi 466,1 ton senilai Rp 8,7 miliar. Untuk Negara tujuan selain Malaysia dan Pakistan, negara tujuan ekspor lainnya yang menjadi langganan teh Sumsel adalah Cina, Rumania, dan Turki.
“Yang menjadi daya tarik utama bagi pasar internasional adalah teh bubuk asal Pagaralam memiliki aroma harum yang khas dan cita rasa yang unik. Teh ini telah melalui proses pengolahan yang modern dan higienis, sehingga memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku di negara tujuan ekspor. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya frekuensi pengiriman, yaitu sebanyak 9 kali dalam kurun waktu tujuh bulan,”jelasnya.
Sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean, BKHIT Sumatera Selatan akan memberikan dukungan fasilitasi perdagangan ekspor untuk kesinambungan ekspor. “Hal ini juga tidak terlepas dari kerja keras para petani, pelaku usaha, serta dukungan dari pemerintah daerah dan pusat, kita dapat mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan sektor pertanian,” ujar Kostan.
Komentar