Dokter Koas Dianiaya, Diduga Dipicu Masalah Jadwal Piket Rumah Sakit

Kriminal57 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Seorang dokter koas Fakultas Kedokteran di Universitas Palembang dipukul dan dianiaya seorang pria berkaus merah. Peristiwa tersebut terjadi di Istoria Cafe di Jalan Demang Lebar Daun, pada Rabu petang (11/12/2024).

Peristiwa tersebut bahkan viral di media sosial (Medsos) Instagram. Dalam video yang beredar, korban yang masih mengenakan pakaian seragam koas mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari pria berkaos merah tanpa perlawanan.

“Kami sudah baik-baik,” ucap korban, di dalam video tersebut.

Beberapa orang yang ada di lokasi termasuk seorang ibu-ibu dan rekan korban tampak berusaha melerai. Namun, tidak dapat meredam perbuatan pelaku yang tetap memukuli korban.

Baca Juga :  Segel Dicopot, Kabid PPUD Satpol PP Palembang Laporkan Pihak Hotel Parkside's

Informasi yang dihimpun, peristiwa  penganiayaan itu terjadi dilatarbelakangi perselisihan tentang jadwal jaga koas yang diatur oleh korban. Korban diketahui bernama Lutfi, chief koas mahasiswa Universitas Sriwijaya.

Akibat dari peristiwa tersebut, korban mengalami luka lebam di bagian wajah. Saat ini korban masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Romi Maulana selaku Supervisor Storia Cafe membenarkan kejadian tersebut.

“Ya benar, peristiwa itu terjadi di Cafe kami kemarin sore,” ungkap Romi saat ditemui di Storia Cafe di Demang Lebar Daun.

Baca Juga :  7 Remaja Perempuan Tertipu Juta Rupiah, Diimingi Bekerja di Anak Perusahan PT KAI

“Kami tidak tahu itu dokter atau apa, yang pasti itu customer biasa. Datang kami kasih menu terus mereka ngobrol,” sambung Romi.

Tak berapa lama, lanjut Romi, keduanya terlibat cekcok mulut dan terjadilah perkelahian tersebut.

“Kami kurang tahu permasalahan lebih jelasnya seperti apa, perkelahian itu berlangsung kurang lebih 5 hingga 10 menit, ” kata Romi.

Usai dari berkelahi keduanya pergi meninggalkan Cafe. “Kalau untuk tempat alhamdulillah tidak ada kerusakan apa-apa, ” tutur Romi. (ANA)

    Komentar