SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel) menyebut jika gudang milik TNI/Polri siap untuk membantu menampung gabah setara beras yang telah diserap dari petani di Sumsel.
Pimpinan Bulog Wilayah Sumsel Babel, Heriswan mengatakan nantinya akan berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk penyiapan gudang. Beberapa daerah sentra, juga telah meminjam gudang milik TNI/Polri.
“Gudang TNI/Polri sudah siap semua, kalau mau kita pakai bisa. Sama seperti di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan yang sudah memakai gudang milik TNI/Polri, tapi Sumsel belum,” kata Heriswan, Selasa (20/5/2025).
Ia menuturkan beberapa pemda ikut membantu penyiapan gudang untuk menampung hasil pembelian Bulog. Terlebih jika optimasi lahan (opla) di Sumsel terealisasi, maka hasil pertanian Sumsel akan alami peningkatan yang tinggi.
“Beberapa pemda masih berproses untuk membangun gudang penyimpanan beras, kita juga akan membangun dryer untuk proses pengeringan dari gabah kering petani (GKP) menjadi gabah kering giling (GKG),” tuturnya.
Diketahui, hingga bulan Mei 2025 Bulog Sumsel Babel telah menyerap sebanyak 97 ribu ton gabah setara beras milik petani di Sumsel. Jumlah 97 ribu ton setara beras itu merupakan hasil dari 133.833 ton gabah kering panen (GKP) plus 25.721 ton beras.
“Sampai bulan Mei 2025 ini Bulog Sumsel Babel telah menyerap 97 ribu ton gabah setara beras, masih ada sisa panen di Banyuasin dan kami optimis sampai akhir panen bisa mencapai 100 ribu ton,” ujarnya.
Hingga akhir musim panen perdana 2025 ini, pihaknya menargetkan serapan di atas 100 ribu ton setara beras.
“Masih ada dua pekan lagi untuk memenuhi 100 ribu ton gabah setara beras tersebut. Selama Bulog berdiri, ini penyerapan terbesar di Sumsel,” ungkapnya.
Ia menjelaskan untuk penyimpanan 97 ribu ton setara beras itu telah bekerja sama dengan mitra, seperti di Pegayut Ogan Ilir ada 5 mitra dengan kapasitas 3.500 ton per gudang.
“Tapi ini kapasitasnya bervariasi ya, setiap gudang beda-beda. Di BGR itu bisa sampai 10 ribu ton. Untuk di akhir musim panen tahap pertama ini masih ada 40 ribu space,” jelasnya.
Ia menyampaikan serapan itu berasal dari kantor wilayah Bulog Sumsel dan 5 kantor cabang yang ada di Sumsel dan Babel. Terbanyak berasal dari Kanwil Sumsel yang mencapai 82 ribu ton.
“Kanwil Sumsel merealisasikan 82.121,9 ton, paling tinggi dibandingkan 5 kancab Bulog lainnya. Kanwil Sumsel memiliki gudang di Palembang, Ogan Ilir, OKI (Ogan Komering Ilir), Banyuasin, dan Muba (Musi Banyuasin),” imbuhnya.
Banyuasin menjadi daerah penghasil beras paling tinggi, bahkan menjadi peringkat 4 nasional. Terbanyak berikutnya adalah Kancab Ogan Komering Ulu (OKU) yang memiliki gudang di OKU, OKU Timur dan OKU Selatan sebanyak 12.005,5 ton.
Lalu Kancab Lubuklinggau (Mura, Muratara, Lubuklinggau) 1.890,2 ton, Kancab Bangka 621 ton, Kancab Lahat (Lahat, Muara Enim, Prabumulih, PALI, Pagar Alam, dan Empat Lawang) 21,4 ton, dan Kancab Belitung 9,6 ton.
Komentar