SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Apes dialami Ilham Reza Hidayat. Sopir bus pariwisata asal Pekanbaru ini ditodong oleh pria bersenjata api ketika mengantar wisatawan foto di Jembatan Ampera.
Akibat dari kejadian itu, pria asal Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini, harus kehilangan satu buat dompet berisikan uang tunai sebesar Rp1,5 juta dan dokumen penting lainnya.
Sehingga, Ilham membuat laporan polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Senin malam (27/11/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kepada polisi, Ilham menceritakan peristiwa penodongan itu terjadi, Senin (27/11/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Bermula, ketika ia membawa rombongan wisatawan dari Jakarta tujuan Pekanbaru.
Saat melintas di Jembatan Ampera, para wisatawan meminta untuk berhenti sejenak agar mereka bisa swafoto di atas jembatan yang menjadi icon kota Palembang tersebut.
“Kami parkir di depan taman skate park. Lalu, mereka (wisatawan) turun dan langsung menuju ke atas Jembatan Ampera. Saya yang kebelet, mencari toilet di sana,” kata Ilham, kepada petugas piket SPKT Polrestabes Palembang.
Ilham menjelaskan, ketika sedang mengantri toilet, penumpang menelponnya agar segera ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju Pekanbaru, Riau.
“Karena saya belum buang air, jadi saya suruh mereka duluan dengan sopir kedua. Nanti saya akan menyusul mereka menggunakan jasa ojek online,” kata pria berusia 25 tahun ini.
Selesai dari toilet, lanjut Ilham, dia pun kembali ke tempat bus parkir dan ternyata bus sudah pergi meninggalkannya. Dia pun mencoba memesan ojek online (ojol).
“Saat mau pesan ojek online, saya didekati oleh satu orang pelaku. Dia berkata, bahwa mobil bus yang saya bawa akan kembali lagi ke sini. Dan, saya diajaknya ke belakang Monpera (TKP),” tambah Ilham.
Saat berada di Jalan Belakang Monpera, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang itulah, pelaku meminta uang sebesar Rp1,6 juta sambil mengeluarkan senjata api dari dalam tasnya.
“Senjata itu ditodongkan ke perut saya. Tidak lama, datang adik sepupu saya dan pelaku lainnya menodongkan pisau ke lehernya. Selanjutnya saya telpon sopir bus kedua, untuk menayakan parkir dan dijawabnya sudah dibayar Rp50 ribu,” ucapnya.
Masih dikatakan dia, pelaku pun langsung mengambil dompet berisikan uang tunai sebesar Rp1,5 juta dari dalam saku celananya dan langsung melarikan diri meninggalkan dia dan adik sepupunya.
Kini laporan korban sudah diterima oleh petugas piket SPKT Polrestabes Palembang dengan nomor LP/B/2677/XI/2023/SPKT/POLRESTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL dan masih dalam tahap penyidikan. (ANA)
Komentar