4 Tahun Berjalan Berbagai Kegiatan Dilakukan Demi Wujudkan Pembangunan Rendah Karbon

Kota Palembang69 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Berjalan selama 4 tahun, Kolaborasi Pemerintah Provinsi Sumsel bersama Lembaga Riset Agroforestri (Icraf) melalui Land4Lives telah menorehkan banyak pencapaian. Dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon di Bumi Sriwijaya dan mengurangi risiko perubahan iklim.

Beberapa kerja itu antara lain kajian lingkungan hidup strategis untuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (KLHS RPJPD), penyusunan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB), pendampingan penyusunan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), pengembangan alat bantu pengelolaan bentang lahan LUMENS dan perizinan perhutanan sosial SiAlam, dan kerja sama dengan BRIN untuk melakukan kajian pembiayaan inovatif Results-Based Payment (RBP).

Dalam Ekspose Land4Lives Sumatera Selatan “Merajut Penghidupan Tangguh Iklim untuk Pembangunan Rendah Karbon” yang diselenggarakan di Palembang, Kamis (22/08). Provincial coordinator ICRAF Indonesia di Sumatera Selatan, David Susanto mengatakan, Pembangunan rendah karbon yang dimaksud, merupakan pembangunan yang menjaga daya dukung lingkungan serta menekan emisi gas rumah kaca.

Baca Juga :  Pemprov Sumsel Bersama OJK dan BSB Berikan Akses Untuk Berkarya Bagi Para Penyandang Disabilitas di Sumsel

“Ekspose ini merupakan ajang untuk menyebarluaskan pelajaran dari kegiatan-kegiatan Land4Lives serta mengumpulkan masukan dari pemangku kebijakan, akademisi, dan masyarakat sipil,” kata David, Bertempat di Hotel Aryaduta, Palembang.

Land4Lives dilaksanakan oleh ICRAF Indonesia dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Kanada, di bawah arahan Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas. Kegiatan riset-aksi ini bekerja sama dengan tiga provinsi di Indonesia Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

“Tujuan akhir dari kegiatan-kegiatan Land4Lives di Sumatera Selatan adalah mendorong pembangunan rendah karbon dalam rangka mengurangi risiko perubahan iklim. Untuk itu, Land4Lives mendorong penguatan di sektor penghidupan, pengelolaan bentang lahan, serta perencanaan dan kebijakan,” ungkapnya.

Baca Juga :  2000 Orang Ikuti Apel Peringati Hari Pramuka

Kegiatan Land4Lives di Sumatera Selatan adalah 2 sub bentang lahan; KHG Sungai Saleh – Sungai Sugihan dan KPH Lalan Mendis yang berada di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin. Dua sub bentang lahan ini ini dipilih karena memiliki jenis bentang lahan yang terbilang unik yaitu hutan dan gambut, kata David.

“Berbagai kegiatan kita lakukan di dua sub lahan tersebut. Di antara kegiatan tersebut adalah Pelatihan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB), di mana masyarakat diajak untuk sama-sama belajar memanfaatkan lahan sambil menjaga jasa lingkungan yang diberikan oleh bentang lahan tersebut,” ucapnya.

Agenda pembangunan rendah karbon juga diutamakan dalam produk-produk perencanaan di tingkat bentang lahan. Land4Lives bekerja sama dengan KPH Lalan Mendis untuk menyusun Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) dan dengan Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Selatan untuk menyusun Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG).

Baca Juga :  PD Capai 62,85 Persen Bapenda Lakukan Berbagai Program Guna Capai Target

“Dengan perencanaan-perencanaan ini diharapkan hutan dan gambut bisa terjaga untuk generasi masa kini dan generasi mendatang,” kata David.

David menekankan, bahwa kegiatan Land4Lives di Sumsel masih akan berlangsung sampai 2026. Maka dari itu, diperlukan masukan dan keterlibatan dari pemangku kebijakan, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil di Sumatera Selatan. “Kami berharap, kerja sama yang dilakukan Land4Lives dengan Sumatera Selatan dapat membantu Sumsel mewujudkan visinya – masa depan yang lebih sejahtera, adil, dan berkelanjutan,” pungkas David.

    Komentar