SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Sejumlah pengendara resah saat melintas di kawasan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Joyo Wikramo Palembang, pada Minggu, 13 April 2025.
Pasalnya, Waterbarier yang berada dibawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), tepatnya di Jembatan Pusri dijaga sejumlah ‘Pak Ogah’.
Sehingga, pengendara yang bisa melintas harus memberikan sejumlah uang terlebih dahulu kepada Pak Ogah tersebut agar dibukakan Waterbarier itu.
Salah seorang pengendara roda empat, Sabrina mengaku resah akibat ulah sejumlah oknum yak bertanggung jawab yang menjaga buka tutupnya Waterbarier.
Akibat itu, jika pengendara tak memberikan sejumlah uang, mau tak mau pengendara tersebut harus memutar arah ke Simpang Cinde Palembang jika hendak menuju kawasan Seberang Ulu.
“Kalau kita kasih uang Rp5 ribu kita dibukakan jalan. Jika tidak maka kita akan putar balik arah lebih jauh,” jelasnya.
Terkait banyaknya keluhan masyarakat, lantaran kerap buka tutupnya Waterbarier bilangan Masjid Agung Palembang yang hendak belok kanan ke arah Bundaran Air Mancur. Pasalnya, pak ogah ini berjaga tak hanya pada siang hari, bahkan juga hingga malam hari.
Sementara itu, Kasat Lantas Polrestabes Palembang, AKBP Finan Sukma Paradibta, Senin (14/4/2025), menjelaskan bahwa mekanisme buka tutupnya Waterbarier tersebut situasional saja.
Dijelaskan, Waterbarier tersebut buka/tutup situasional melihat arus di Bundaran Air Mancur. Di mana, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dishub Palembang untuk menambah waterbarier rantai yang kunci akan di pegang petugas.
“Sedangkan Terkait preman kami akan koordinasikan dengan Satpol-PP untuk penertiban. Ini merupakan tanggung jawab bersama instansi terkait,” ujarnya. (ANA)
Komentar