SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki target untuk mencapai 5 kategori pajak dengan angka Rp. 4 Triliun 1 Miliar ditahun 2022.
Dengan target itu, ternyata berhasil dicapai bahkan Over Target dengan total 111,15 Persen atau mencapai Rp. 4 Triliun 447 Miliar lebih.
Kepala Bapenda Sumsel Neng Muhaiba, dari 5 Kategori Pajak yang menjadi kewajiban Bapenda hanya 1 Kategori yang bisa dibilang tak mencapai target karena pembayaran banyak dilakukan disaat sudah tutup pembukuan akhir tahun.
“Kita melakukan pencatatan pada 5 Kategori pajak Seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Beba Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), Pajak Air Permukaan (PAP) dan Pajak Rokok. Dari kelima itu hanya PAP yang hampir mencapai target atau diangka 99 persen atau 13,061 miliar dari target Rp.13,100 miliar,” jelas Neng ditemui dikantornya, Selasa (3/1/2023).
Kata Neng, telatnya pembayaran yang dilakukan Wajip Pajak PAP tentu tak masuk dalam catatan rekening belum masuk, tapi jika pembayaran itu bisa dihitung sebelum akhir tahun capaian PAP bahkan bisa melebihi target.
“Terkendala di pembayaran yang telat saja. WP sudah bayar tapi ditanggal 29 dan kita sudah tutup pembayaran ditanggal 27 karena kebanyakan WP PAP ini menyetorkan pajaknya melalui transfer Antar Bank, jadi kemungkinan dana itu masuknya kemarin Senin,” ungkapnya.
Sedangkan untuk keempat pajak lainya, lanjut Neng sudah melebihi target yang ditetapkan. Dari lima jenis pajak seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) target Rp.1,057 triliun terealisasi Rp. 1,188 triliun atau 112 persen , Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) target Rp.1,059 triliun terealisasi Rp.1,083 triliun atau 102 persen, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) Rp. 1,280 triliun terealisasi 1,499 triliun atau 117 persen, dan Pajak Rokok Rp.591 Miliar terealisasi sebesar Rp.662 Miliar atau 112 persen.
Sedangkan untuk tahun 2023 Neng menjelaskan terjadi kenaikan target yakni sebesar Rp. 4 Triliun 149 Miliar. Atau naik dari target tahun 2022.
“Kenaikan itu dilihat dari potensi yang bisa dicapai, seperti potensi kendaraan baru, potensi banyaknya Kendaraan yang membayar PKB dan yang belum membayar PKB,” terangnya.
Komentar