Proses Fumigasi Jadi Tahapan Penting dalam Ekspor Perdana Kopi Sumsel ke Australia dan Malaysia

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia, bersiap untuk melakukan ekspor perdana kopi ke Australia dan Malaysia pada 19 Januari mendatang. Sebelum ekspor dilaksanakan, kopi yang akan dikirim harus melewati tahapan fumigasi untuk memastikan kualitas dan memenuhi persyaratan negara tujuan.

Kepala Karantina Sumsel, Kostan Manalu, mengungkapkan bahwa kopi yang akan diekspor dalam bentuk green bean ke Malaysia harus melalui proses fumigasi agar terbebas dari hama, sesuai dengan ketentuan negara penerima. “Fumigasi ini adalah bagian dari upaya untuk memberikan kepastian kesehatan pada komoditas yang akan diekspor. Ini adalah salah satu prosedur penting yang dilakukan untuk memastikan produk yang diekspor memenuhi standar internasional,” jelas Kostan dalam acara press release,Selasa, (14/1/2025).

Proses fumigasi yang dilakukan merujuk pada International Standard for Phytosanitary Measure (ISPM) No. 43 yang diterapkan oleh Badan Karantina Indonesia. Setiap negara tujuan ekspor, termasuk Malaysia, memiliki protokol dan persyaratan sendiri terkait perlakuan terhadap komoditas yang akan diterima.

Baca Juga :  Wujudkan Program Swasembada Pangan 2027, Zulhas Minta Sumsel Lakukan Ini

Sebanyak 19,8 ton kopi green bean, terdiri dari 8,640 ton kopi Arabica grade 1 Specialty asal Semendo dan 11,160 ton kopi Robusta grade 1 asal Pagaralam, akan diekspor ke Australia. Selain itu, 8,640 ton kopi Robusta grade 4 asal Pagaralam juga akan dikirim ke Malaysia. Proses ekspor ini dilakukan melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Sumsel.

Pj. Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, menambahkan bahwa ekspor kopi ini adalah langkah penting untuk memperkuat ekosistem perdagangan internasional Sumsel. “Selain ekspor, kami juga mendorong pengembangan ekosistem yang melibatkan seluruh stakeholder, dari petani hingga sektor finansial, untuk menciptakan nilai tambah bagi produk lokal,” katanya.

Baca Juga :  Turnamen Sepak Bola Wanita di Palembang: Langkah Besar untuk Mendorong Talenta Lokal

Dengan adanya dukungan penuh dari Badan Karantina Indonesia, diharapkan Sumsel dapat memperkuat posisinya sebagai penghasil kopi utama di Indonesia dan menjalin kemitraan yang lebih strategis dengan negara-negara mitra perdagangan internasional.(ril)

    Komentar