Kelangkaan Pupuk Subsidi Terjadi di Lahat

Lahat139 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, Lahat – Kelangkaan Pupuk Bersubsidi terjadi di Kabupaten Lahat, Sumsel atau tepatnya Di Kecamatan Mulak Ulu. Petani di daerah tersebut mengeluhkan pupuk subsidi yang sulit didapat alias langka, dan tak bisa ditemukan di tempat (toko) penjualan bahan Pertanian.

Gun Hariansyah mengemukakan, dirinya bertani padi, yang kini masuk tahap tanam, akan tetapi, sulit mendapatkan pupuk subsidi, yang biasa banyak tersedia di kios-kios.

“Saya selaku warga Desa Air Puar, Kecamatan Mulak Ulu sulit mencari pupuk, yang akan dipakai dalam bercocok tanam padi,” ungkapnya, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga :  Dampingi Nakes Pumu, Babinsa Data Warga Belum Divaksin

Senada, Rahmat Hidayat warga Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai menerangkan, bahwasanya saat ini sudah masuk masa tanam padi, akan tetapi, hingga detik ini para petani disini belum juga membajak sawah.

“Pertama air dari irigasi belum masuk, dan kedua sulitnya mencari pupuk subsidi,” bebernya.

Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Lahat, Eti Listina SP MM mengemukakan, secara garis besar pendistribusian pupuk bersubsidi melalui pengecer yang ditunjuk, ketika petani atau kelompok tani (Koptan) membelinya harus melampirkan RDKK dan KTP.

Baca Juga :  Bangun Dua Venue Baru Untuk Porprov 2023

“Alokasi dan jumlah sudah disalurkan untuk Pupuk Urea ada 4.440 ton, begitu pula dengan jenis NPK, ZA dan organik cair,” jelasnya.

Koptan mengusulkan, sambung dia, melalui admin RDKK yang ditunjuk, kelangkaan tidak terjadi, hal ini penyaluran yang masih kecil dan tidak terinput, untuk harga pupuk urea Rp 2.250 Perkilogram, NPK sebesar Rp 2.300, lalu ZA mencapai Rp 1.700 perkilogram, dan organik cair Rp 2.000 perliter.

“Ini disebabkan direalokasi koptan yang belum terinput, dimana mereka mesti berkoordinasi dengan penyuluh dan pimpinan BPP agar didata pendistribusian lewat kios dan distributornya,” pungkas Eti.

    Komentar