SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Erupsi abu vulkanik terjadi pada Gunung Api Dempo Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), tadi malam, Selasa (25/7/2023), sekira pukul 21.15 WIB.
Meskipun tidak mempengaruhi status Gunung Api Dempo, namun erupsi ini berdampak pada kawasan sekitar yang menjadi tertutup abu erupsi pada radius 2 kilometer dari titik kawah.
Dikatakan Pos Pengamat Gunung Api Dempo Megian Nugraha, bahwa selama periode Juli 2023, hal ini sudah merupakan kali kedua dialami Gunung tertinggi di Sumsel tersebut.
“Hal ini normal, karena sampai saat ini status Gunung Api Dempo ada di level II waspada dan sama halnya dengan Kerinci,” jelasnya.
Ia mengatakan, dengan tingkat aktivitas Gunung Dempo pada saat ini, potensi bahayanya adalah erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah atau puncak.
“Erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas. Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai 1 Km dari kawah, serta aliran lumpur ke arah 2 Km sektor utara searah bukaan kawah. Hujan abu bisa terjadi ke segala arah tergantung arah dan kecepatan angin,” terangnya.
Megian Nugraha menghimbau masyarakat yang berada di sekitar puncak, baik warga maupun wisatawan untuk segera menjauh dan tidak diperbolehkan beraktivitas mendekati radius dalam radius 1 kilometer dari kawah dan 2 kilometer ke sektor utara.
Hal ini, dikatakan Megian, untuk menghindari dampak buruk dari letusan atau erupsi. Sebab saat Gunung Dempo erupsi, memungkikan munculnya potensi bahaya.
“Kawah yang menjadi pusat letusan bisa mengeluarkan radiasi gas-gas vulkanik yang sangat berbahaya. Kami meminta warga menjauh dari puncak tempat terjadi letusan,” jelasnya. (ANA)
Komentar