Dirut PT TMPJ Sebut Kemenhub Hanya Akan Beri Dana Layanan BTS di 2 Koridor Micro Bus pada 2025

Kota Palembang70 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Program layanan Buy The Service (BTS) Micro Bus dari Kementerian Perhubungan di Kota Palembang di tahun 2025 akan diberikan dana untuk dua (2) koridor micro bus saja dari lima (5) koridor di tahun 2025.

Direktur Utama PT Transmusi Palembang Jaya (TMPJ) Among Nata Putra menyebut pengurangan koridor micro bus transmusi itu dilakukan karena dinilai kurang maksimal.

“Rute ini di tahun depan sepertinya akan berkurang, menurut saya rute yang kita pakai masih kurang maksimal karena terlalu panjang. Kalau mau konsen ke feeder dalam artian menyuplai ke LRT ya pendek-pendek saja, dari satu wilayah yang padat pemukiman itu menuju LRT,” ujar Among, Jum’at (6/12/2024).

Baca Juga :  Tokoh Masyarakat Sumsel Apresiasi Kinerja Polri 2024

Among menjelaskan pemerintah pusat hanya memberikan stimulan 5 tahun, jadi pemerintah daerah lah yang kemudian melanjutkan.

“Semestinya dari Pemda sudah dihandover/takeover, jadi layanan itu seharusnya dari pemerintah pusat memberikan stimulan selama 5 tahun. Lalu, selanjutnya daerah yang akan mengembangkan. Karena tidak selamanya pemerintah pusat memberikan layanan (subsidi),” jelasnya.

Sebelumnya, program layanan BTS itu dibuat sebagai langkah dari Kemenhub untuk memperbaiki layanan angkutan umum di kota-kota besar termasuk Palembang, serta memberikan solusi kemacetan.

“Karena program BTS ini program stimulan dari menhub, waktu itu memag program ini untuk meningkatkan animo masyarakat akan transportasi. Tetapi posisinya sedang covid, ini berjalan tahun 2020 saat covid. Jadi memang program ini untuk mondongkrak ekonomi masyarakat di daerah-daerah ketika pasca covid, itu tujuan BTS ini lahir,” imbuhnya.

Baca Juga :  Mulai 6 Januari, Program Makan Bergizi Gratis Gunakan Konsep Cost Sharing

Menurutnya, untuk segi layanan harus dilakukan sedikit perubahan. Among menyarankan lebih baik rute yang dilalui oleh micro bus konsepnya seperti rute feeder yang dijalankan oleh PT Transportasi Global Mandiri (TGM).

“Kalau kita lihat, layananannya alangkah baiknya memang ada sedikit perubahan. Karena jalan di Palembang rata-rata kecil, kalaupun jalannya besar itu sudah eksisting LRT. Jadi misalkan mikro, memang lebih tepatnya itu benar-benar menjadi rute-rute yang tidak usah terlalu panjang tetapi cukup pendek saja, jadi menyuplai ke LRT kan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Selain SKCK, Pelamar PPPK Padati RSUD Bari untuk Cek Kesehatan Jasmani dan Bebas Narkoba

Ia mengatakan untuk sekarang tinggal menunggu dari pihak LRT sajam, sebab hal ini bersangkutan dengan kebutuhan masyarakat akan transportasi.

“Kalau mau semuanya disasar ke stasiun LRT, sebenarnya dari feeder-feeder nya yang bisa door to door servis, dalam artian seperti feeder yang dijalankan TGM. TGM itu dari perumahan, kemudian ke stasiun-stasiun LRT. Konsepnya juga nanti yang BTS ini mengarahnya seperti itu kalau memang backbonenya diarahkan ke LRT,” kata dia. (Tia)

    Komentar