SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Tanpa sebab yang pasti, Indah nekat melakukan penganiayaan terhadap Putri Wulandari di Jalan Irigasi, Kecamatan Semarang Borang Palembang, Kamis (19/1/2023), sekitar pukul 10.00 WIB.
Atas kejadian itu, korban didampingi suaminya Suharso membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang.
Menurut Suharso, kejadian itu berawal saat terlapor datang ke rumahnya. Kehadiran terlapor untuk menanyakan keberadaan Suharso, tapi dijawab istrinya sedang tidak berada di rumah.
“Kemudian istri saya ini hendak menelpon untuk memberitahukan terlapor datang ke rumah dengan marah-marah. Tapi terlapor membanting ponsel istri saya dengan cara merampasnya,” jelasnya.
Tidak hanya itu, istrinya pun dicakar di bagian wajah, leher dan bahu, serta pelapor diinjak oleh terlapor. “Tidak hanya istri, anak saya juga menjadi korban. Mungkin saat itu terlapor hendak melempar istri saya dengan batu, tapi malah mengenai lengan anak saya,” ungkapnya.
Dirinya menuturkan, bahwa antara dia dan terlapor sempat mempunyai hubungan keluarga jauh tapi itu tidak lagi. “Terkait permasalahan ini saya tidak tahu dia marah akibat apa, karena saya tidak mempunyai permasalahan dengan dia,” jelasnya.
Lanjut dia mengatakan, bahwa terlapor ini sudah mempunyai niat dari rumahnya untuk melakukan hal tersebut. “Saya tahu rumah terlapor ini jauh dari rumah saya, sehingga dia ini niat sekali melakukan hal itu. Bahkan sendalnya tertinggal di rumah saya,” bebernya.
Atas kejadian itulah ia menemani istrinya datang ke Polrestabes Palembang untuk melaporkan kejadian. “Kita juga sudah melakukan visum. Kita berharap laporan ini segera ditindaklanjuti dengan mengamankan pelaku,” harapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah, membenarkan adanya kejadian penganiayaan ringan yang dialami korban saat berada di kediamannya tersebut.
“Benar adanya laporan tersebut yang diterima oleh anggota Piet SPKT. Laporan akan ditindaklanjuti oleh Unit Reskrim,” tuturnya. (ANA)
Komentar