SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Nasib sial dialami Rizki Saputra (22), warga Keramasan dan Diki (26), warga Tangga Buntung, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Dua pelaku diduga begal ini babak belur dihajar massa usai terjebak masuk ke dalam rumah anggota Polisi.
Informasi yang dihimpun, aksi begal kedua pelaku berlangsung di dua tempat yang berbeda. Pertama, di kawasan Jalan Gubernur H. Ahmad Bastari di kawasan Jakabaring Palembang, pada Kamis (5/1/2023), sekitar pukul 03.00 WIB.
Kedua pelaku beraksi di kawasan tersebut dengan incaran korban seorang pedagang yang hendak berjualan di Pasar Induk. Setelah berhasil melakukan aksinya dan merampas motor milik korban, para pelaku pun langsung bergegas kabur.
Pelaku yang terbilang sadis dalam beraksi ini, karena mengunakan senjata api rakitan dan sebilah senjata tajam, lalu melanjutkan aksi kedua di hari yang sama sekitar pukul 05.00 WIB, namun di tempat yang berbeda.
Pada aksi kedua ini, para pelaku mengincar motor seorang pedagang pempek keliling, Ali Akbar (36), di kawasan Plaju Palembang. Ketika korban tengah melintas di tempat kejadian perkara (TKP), saat itulah kedua pelaku ini mengikuti dan menyetop paksa laju kendaraannya.
Sayangnya, aksi kedua ini tidak berjalan mulus. Korban yang tidak ingin menyerahkan kendaraannya, berupaya melakukan perlawanan. Tak hanya itu, korban juga berteriak hingga mengundang kehadiran warga.
Merasa panik, kedua pelaku berusaha kabur menghindari kejaran massa menuju ke Lorong Sinar Ladang dan masuk ke dalam rumah salah seorang warga. Sialnya, rumah yang dimasuki para pelaku merupakan kediaman anggota polisi bernama Ade, berdinas di Banyuasin.
Tak pelak, keduanya pun akhirnya menjadi bulan-bulanan warga yang geram melihat aksi keduanya. Dua pelaku begal yang meresahkan warga Kota Palembang ini, harus babak belur dihajar massa.
Usai diamuk massa, para pelaku yang diamankan warga diserahkan kepada petugas Pidum dan Tekab 134 Polrestabes Palembang, yang secara kebetulan sedang melakukan patroli rutin di kawasan Plaju.
“Benar, tadi ada pelaku diduga begal yang masuk ke halaman rumah saya lewat pagar belakang dengan cara memanjat,” ungkap pemilik rumah, Nanang, Ayah Ade.
Menurut Nanang, setelah berhasil memanjat pagar, kedua pelaku ini kemudian mengetuk pintu rumahnya dari belakang. “Saya buka kan (pintu), kedua mau masuk sambil berkata ‘lindungi kami, minta tolong pak’,” kata Nanang, menirukan perkataan pelaku.
Karena takut, saat itu pun, Nanang membangunkan anaknya yang berpropesi sebagai anggota polisi. Apalagi massa yang datang cukup ramai, sehingga anaknya bernama Ade langsung memeriksa kedua pelaku.
“Ramai massa di luar, saya takut. Jadi anak saya langsung mengamankannya dan menelepon petugas yang hunting di kawasan Plaju,” ungkapnya.
Setelah berhasil diamankan Unit Pidum dan Tekab 134, Polrestabes Palembang, dari kedua pelaku petugas mengamankan sepuncuk senjata api rakitan, dua butir peluru dan sebilah pisau. Sedangkan Kedua pelaku, mengakui perbuatannya telah melakukan aksi begal.
“Hari ini dua kali pak kami melakukan aksi begal. Jam 3 subuh kami beraksi di Jakabaring berhasil merampas motor. Yang kedua jam 5 subuh di kawasan Plaju dan kami tertangkap,” ungkap Rizki.
Tak hanya ini, para pelaku juga mengakui telah melakukan aksi di tempat yang lain. Salah satunya ialah pada saat malam pergantian tahun di kawasan Nilakandi. Sementara itu, terkait Senpi yang dibawa, Rizki mengaku mendapatkannya dari seseorang di kawasan Masuji seminggu yang lalu.
“Saya dulu kerja di rumah makan, ada teman yang menggadaikan senpi ini. Lalu saya beli Rp700 ribu. Untuk peluru belum saya pernah tembakan,” akunya.
Kasat Reskrim Polrestabes, Palembang AKBP Haris Dinzah, membenarkan sudah mengamankan dua pelaku begal. “Kedua pelaku masih dalam pemeriksaan guna dilakukan pengembangan,” tegas Haris. (ANA)
Komentar