SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Korban arisan online kembali bertambah. Kali ini seorang ibu rumah tangga (IRT), Iin Wulandari (31) bersama tiga temannya, mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, mengaku tertipu arisan online dengan total kerugian Rp300 juta.
Dihadapan petugas piket pengaduan, IIn yang ditemani tiga temannya, Cika (31), Diana (20) dan Indah (30), menuturkan ikut arisan online ini berawal pada April 2022, saat berkenalan dengan terlapor Ernita lewat media sosial Intagram.
Lalu saat itu terlapor menawarkan 4 korban ini untuk ikut arisan online kuncang dan menurun. Karena merasa keuntungannya besar, keempat sahabat ini pun akhirinya tertarik untuk ikut arisan online ini.
Dengan perorang menyetor jumlah yang berbeda, Iin setiap bulan menyetor Rp10 juta dengan keuntungan (narik) per bulan Rp40 juta, lalu Cika setor setiap bulan Rp5 juta hasil narik mendapatkan Rp50 juta.
Sedangkan, Diana dalam sebulan setoran Rp10 juta, dan narik sebulan Rp45 juta dan indah setoran Rp5 juta dalam sebulan, narik perbulan Rp20 juta. Namun setelah jalan hampir setengah tahun, arisan ini pun macet dan membuat korban pun terpaksa melaporkan hal ini ke Polrestabes Palembang.
“Kami ini ikut awalnya ditawarkan lewat IG pak Nitakings_official, oleh terlapor dengan keuntungan besa. Lalu tertarik kami pun ikut dengan jumlah setoran masing-masing berbeda. Namun setelah jam setengah tahun arisan ini pun macet,” ungkapnya sambil menagatakan harnya dirinya baru narik 1 kali, selanjut macet.
“Arisan ini hanya berjalan 10 bulan. Dalam setiap bulan kami setor dan kami narik, karena arisan ini merupakan arisan kuncang dan menurun,” ungkap Iin warga jalan Demang Lebar Daun Kecamatan IB I, Palembang ini.
Atas laporanya mereka, ditambah IIn, laporan mereka ditindaklanjuti petugas unit pidsus (pidana khusus) Polrestabes, Palembang. ” Kami harap pelaku ditangkap pak, karena kami merasa di rugikan,” harapnya.
Sedangkan, hingga kini laporan IIn dan 3 teman sudah diterima piket pengaduan Polrestabes Palembang. Keempat korban sedang diminta keterangan di unit Piket Reskrim, guna penyelidikan lebih lanjut. (ANA)
Komentar