UMKM Didorong Jadi Mitra Strategis dalam Program Makan Bergizi Gratis di Palembang

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG — 13 Juni 2025 Pemerintah terus mendorong keterlibatan pelaku usaha lokal dalam mendukung ketahanan gizi nasional. Salah satu upaya terbaru dilakukan melalui sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Direktorat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional (BGN) yang digelar di Hotel Hayo, Palembang, Sabtu (13/6).

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari BGN, antara lain Rima Nurisa Brahmani, Sri Sumanti, dan Yuniarta Nensy, serta masyarakat umum, khususnya para pelaku UMKM di Palembang dan sekitarnya. Kehadiran mereka menjadi sinyal kuat bahwa program MBG bukan hanya soal gizi, tetapi juga peluang ekonomi lokal.

Rima Nurisa Brahmani, mewakili BGN, menegaskan pentingnya sinergi antar pihak dalam menyukseskan program ini. Ia menyebut MBG sebagai langkah strategis untuk memastikan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, dapat terpenuhi secara rutin dan berkelanjutan. “Ketika negara hadir memastikan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak sekolah, itu adalah fondasi menuju Generasi Emas 2045,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemberdayaan Pelaku Usaha Daerah/UMKM/Masyarakat dalam Mendukung Program Makan Bergizi di Palembang

Program ini menyasar empat kelompok utama, yakni ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah. Secara khusus, sebanyak 3.000 anak sekolah yang berada dalam radius 15 menit dari dapur layanan gizi menjadi target penerima manfaat. Untuk mendukung distribusi makanan bergizi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga dibentuk dengan sistem pasokan dari petani, nelayan, peternak, hingga pelaku UMKM lokal.

Sri Sumanti, narasumber lainnya, menjelaskan bahwa masalah gizi seperti stunting, wasting, dan anemia masih menjadi tantangan besar di Indonesia, termasuk Sumatera Selatan. “Kekurangan zat gizi seperti protein, zat besi, dan vitamin dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, daya tahan tubuh yang lemah, bahkan hambatan perkembangan otak,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pastikan Harga Lebih Murah, Koperasi Merah Putih di Kota Palembang Diresmikan

Menurutnya, pendidikan gizi dan penyediaan makanan sehat adalah kunci utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ia juga memaparkan angka kecukupan gizi (AKG) yang berbeda-beda sesuai kelompok usia. “Anak usia 7-9 tahun memerlukan 1.650 kalori, 10-12 tahun sekitar 1.900-2.000 kalori, dan remaja 13-18 tahun butuh 2.100-2.650 kalori per hari,” tambahnya.

Melengkapi pembahasan, Yuniarta Nensy memperkenalkan konsep “Isi Piringku” sebagai panduan gizi seimbang yang menggantikan slogan lama “4 Sehat 5 Sempurna”. Konsep ini menekankan keseimbangan antara karbohidrat, protein, sayur, dan buah dalam satu piring makan. “Gizi seimbang sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan kognitif anak serta produktivitas masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga :  Jembatan Ampera akan Ditutup saat Event Ampera Tourism Run, Ini Jadwalnya

BGN juga membuka peluang luas bagi pelaku UMKM untuk menjadi mitra resmi dalam program ini. Mereka dapat turut berperan sebagai penyedia bahan baku ataupun produsen makanan sehat. Informasi lebih lanjut mengenai kemitraan ini dapat diakses melalui laman resmi mitrabgn.go.id. Dengan keterlibatan UMKM, diharapkan program MBG tidak hanya menciptakan generasi sehat, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

    Komentar