Tingkat Kriminalitas di Sumsel 2021 Meningkat, dari 5217 Laporan menjadi 5304

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Tingkat kriminalitas di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), khususnya kejahatan sepanjang 2021 ini, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 2020 lalu.

Hal ini dijelaskan oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol Drs Toni Harmanto MH. “Sepanjang tahun ini secara total ada 5.304 laporan masyarakat, dan yang berhasil kita selesaikan ada sekitar 4.644 laporan polisi,” ujarnya di sela-sela press release di Mapolda Sumsel, Kamis (30/12/2021).

Sedangkan untuk tahun 2020 lalu, laporan masyarakat mencapai 5.217 dan berhasil diselesaikan ada sekitar 3.264 kasus. Dari sekian banyak kasus kriminal di Sumsel hanya beberapa kasus yang meningkat di 2021 ini, seperti Curanmor, penganiayaan berat (Anirat), penipuan, narkotika, pencurian biasa, judi dan pemerkosaan.

Baca Juga :  Truk Mobil Tangki Tabrak Pohon, Sopir Cedera Serius di Kepala

“Data tersebut akan memotivasi kita untuk lebih baik lagi dan memacu melakukan berbagai pengungkapan kasus sesuai dengan laporan masyarakat sehingga diharapkan di 2022 mendatang tingkat kriminalitas di Sumsel akan menurun dibandingkan tahun ini,” ujarnya, Kamis (30/12).

Selain itu juga pihaknya menghimbau kepada Polrestabes dan Polres Jajaran agar merespon cepat laporan masyarakat, dengan melakukan pengungkapan kasus hingga tingkat kriminalitas, khususnya kejahatan menonjol akan berkurang.

“Kita akan berupaya menekan kriminalitas di wilayah Sumsel dengan berbagai cara, hingga menrespon cepat laporan masyarakat agar kejahatan di Sumsel tertekan dan masyarakat tidak was-was lagi berpergian ke luar rumah,” katanya.

Baca Juga :  Suhandy Terdakwa Kasus Pemberi Suap pada Bupati Resmi Dipindahkan ke Rutan Klas 1 Palembang

Selain itu, lanjut Irjen Pol Toni menerangkan, untuk jumlah hotspot di wilayah Sumsel di tahun ini mengalami penurunan. Pada 2020 lalu jumlah hotspot mencapai 4.514 sedangkan di tahun ini hanya 851 titik hotspot.

Begitu juga jumlah lahan yang terbakar di tahun lalu ada sekitar 946,33 Ha dan di tahun ini ada sekitar 240,261 Ha. “Dari data tahunan yang kita terima titik hotspot mengalami penurunan sekitar 3.663 titik dan jumlah lahan terbakar mengalami penurunan sekitar 706,069 ha,” aku dia.

Baca Juga :  Ungkap Kasus Narkoba 56 Tersangka Berhasil Diamankan

Dengan berbagai pencapaian tersebut pihaknya bakal melakukan evaluasi, sehingga di 2022 mendatang akan mampu menekan beberapa kasus menonjol. Juga akan terus berupaya melakukan penekanan terhadap jumlah titik hotspot serta lahan yang terbakar. 

“Kita berharap kinerja kita akan lebih baik lagi khususnya dalam hal memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam laporan hingga menindaklanjuti laporan tersebut,” tutupnya. (Rel)

    Komentar