SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Sriwijaya (Unsri) berinisial S, mendapat perundungan oleh Konsulen Anestesi RSMH Palembang dr YS. Adapun penyebab YS melakukan perundungan disebabkan oleh ketidakpuasan kinerja S.
“Yang bersangkutan (dr YS) merupakan Konsulen atau pengajar yang bertanggungjawab terhadap kemajuan peserta didik, ingin peserta didik mempunyai kemampuan yang baik dalam penanganan pasien. Tetapi memang yang bersangkutan ini tidak sabaran dan emosional, sehingga terjadilah perundungan,” ujar Direktur Utama RSMH dr. Siti Khalimah, Kamis (24/4/2025).
Adapun perundungan itu terjadi pada Minggu 20 April 2025 lalu, di mana Konsulen melakukan kekerasan fisik terhadap PPDS berupa penendangan ke arah selangkangan yang mengenai organ kemaluan (testis) sehingga terjadi hematom testis sebelah kiri.
“Peristiwa perundungan ini terjadi di ruang ICU, alhamdulillah kondisi korban sudah pulih, dan sudah beraktifitas seperti biasa,” ungkap Khalimah.
Saat ini kata Khalifah, yang bersangkutan sudah dinonaktifkan dari kegiatan pelayanan dan Pendidikan di RS Mohammad Hoesin Palembang.
“Segala tanggungjawab yang selama ini dilaksanakan oleh dr YS diserahkan ke Konsulen lain, baik perawatan pasien, mahasiswa bimbingan, menguji mahasiswa dan kegiatan lainnya,” kata Khalimah.
Dan berdasarkan hasil penelusuran menunjukkan bahwa tidak hanya PPDS yang menjadi korban. “Namun, juga sebagian besar perawat di ICU pernah mengalami perundungan verbal yang dilakukan oleh Konsulen tersebut,” tutur Khalimah. (ANA)
Komentar