Sumsel Masuk Tiga Provinsi Dengan Kebutaan Terbanyak Mensos Tinjau Operasi Katarak Gratis

Kota Palembang46 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG -Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu dari 3 Provinsi yang memiliki tingkat kebutaan terbanyak bersama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur.

Hal ini dikatakan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini saat meninjau pelaksanaan operasi Katarak Gratis di Rumah Sakit Moh. Hosein (RSMH) Palembang, Jumat (24/11/2023).

“Meskipun tidak banyak Sumsel menjadi tiga daerah terbanyak yang mengalami kebutaan. Sehingga, hal ini menjadi alasan terlaksananya kegiatan ini,” kata Mensos saat dibincangi awak media.

Mantan Walikota Surabaya ini menjelaskan jika kegiatan operasi katarak dilaksanakan berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) terkait tingginya angka kebutaan di Indonesia banyak dialami masyarakat disekitar Pantai. Sehingga masyarakat tersebut terkena efek radiasi UV yang cukup tinggi.

Baca Juga :  BMKG Ingatkan Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim 

“Seperti halnya di kota Palembang masyarakat yang tinggal disekitar Sungai Musi yang dikenal sebagai salah satu sungai terbesar. Patut hati – hati terhadap radiasi UV tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, katanya, kegiatan yang serupa akan diselenggarakan di seluruh Provinsi Indonsia. Karena dalam mencegah kebutaan ini menjadi prioritas, sebab apabila seseorang mengalami kebutaan dan menjadi maka dapat menyebabkan kerugian bagi negara.

“Sehingga, apabila seseorang mengalami kebutaan maka keluarga yang mengurusnya menjadi tidak produktif, dan dapat rugi miliar rupiah bagi negara. Maka dari itu, kegiatan seperti ini akan rutin dilakukan dan perlunya kerjasama dari seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholder) agar terus terlaksana,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemprov Sumsel Buka Pasar Murah, 1 kg Beras Rp. 10 Ribu

Terkait penyelenggaraan Operasi Katarak Gratis, akan berlangsung selama dua hari dengan 101 peserta yang telah terdaftar. Namun Risma menjelaskan jika awalnya ada 400 orang yang mendaftar.

“Mereka (299 orang) yang tidak lolos screening itu karena ada sebagian yang katarak yang belum perlu dilakukan penindakan, serta memiliki riwayat penyakit yang tidak memungkinan untuk dilakukan operasi,” katanya.

Masyarakat yang mengikuti kegiatan operasi katarak itu tidak seluruh berasal dari Kota Palembang, namun ada beberapa yang berasal dari luar kota itu. Sehingga, pihaknya menyiapkan transportasi dan akomodasi untuk mereka.

Baca Juga :  Tolak Kenaikan 1,55 Persen UMP Buruh Serukan Aksi Protes, Bawa 1000 Massa

“Permasalahan utamanya adalah beberapa masyarakat itu ada yang terkendala dengan biaya transportasi dan akomodasi. Sehingga, kami menyiapkan transportasi dan akomodasi untuk masyarakat agar dapat mengikuti operasi katarak,” ujarnya.

    Komentar