Sambut Ramadhan, Warga Pulau Beringin Lakukan Tradisi Bekarang

Lahat180 Dilihat

Suarapublik.id, Lahat – Berbagai cara dilakukan umat muslim dalam menyambut datangnya Ramadan. Warga di Desa Pulau beringin, Kecamatan Kikim Selatan Kabupaten Lahat, menyambut bulan puasa dengan acara Bekarang (menangkap Ikan ramai-ramai, red).

 

Kepala Desa (Kades) Pulau Beringin, Canip mengatakan, tradisi Bekarang sekaligus kampanye mengajak masyarakat untuk menangkap ikan dengan cara yang benar dan tidak merusak habitat di sungai.

 

“Meski bekarang ini cara tradisional tapi kita sudah berperan menjaga habitat sungai. Intinya menangkap ikan meski dengan cara tradisional maupun modern yang penting tidak merusak ekosistem. Semua warga Pulau beringin di libatkan. Alhamdulillah antusias warga sangat tinggi,”paparnya, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga :  Babinsa Ujung Tombak Keberhasilan

 

Senada, Ketua Panitia Lubuk Larangan, Suin menuturkan, bekarang bersama dilakukan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadan.

 

Menurutnya, tradisi bekarang ikan bersama di desa masih melekat hingga sekarang ini, setiap tahun warga melakukan bekarang ikan.

 

“Selain warga para pemangku kepentingan di Desa pulau beringin juga ikut Bekarang Ikan Bersama, ini bentuk kebersamaan silaturahmi warga desa,” ungkap Ketua Panitia.

 

Selain itu Iin salah satu masyarakat Desa pulau beringin menuturkan, bahwa bekarang ikan bersama sudah menjadi tradisi di setiap lapisan masyarakat khusunya di Kikim area dan dilaksanakan pada setiap tahunnya.

Baca Juga :  Laksanakan Musrenbang, Libatkan UMKM

 

“Tradisi dan budaya Bekarang Ikan Besama ini tetap kita pertahankan dan dilestarikan, kegiatan ini bernuansa silaturahmi dan kebersamaan masyarakat yang sangat positif,” pungkasnya.

 

Terpisah, Camat Kikim Selatan Hermansyah HB SE mengaku, bersyukur warga di Kecamatan Kikim Selatan masih terus melestarikan budaya berkarang.

 

“Penduduk disini masih menunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan, yang ditinggal para leluhur, hingga sekarang tetap dijaga kelestariannya,” terangnya.

 

Dirinya menilai, Lubuk Larangan yang ada di desa-desa, selain tradisi di desa juga menjaga kondisi sungai dari ekosistem alam.

Baca Juga :  Warga Kota Baru Tewas Gantung Diri, Wasiatnya Bikin Sedih

 

“Keberadaan Lubuk Larang sendiri sangat dirasakan yang paling utama kondisi sungai yang masih bagus dan bersih,” kata Hermansyah.

 

Hermansyah menerangkan, berkarang yang dilakukan sangatlah tepat, dimana menjelang perayaan atau hari besar keagamaan.

 

“Saya pesan jaga dan pelihara sungai kita,” pesannya.

    Komentar