Puncak Hari UMKM, Bupati OKI Terima Penghargaan dari Presiden

SUARAPUBLIK.ID, OKI – Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar, terpilih sebagai salah satu penerima penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.

Keberpihakan dan konsistensi Bupati OKI mendorong koperasi dan UMKM melalui Program Satu Desa Satu Koperasi, Revitalisasi Perkebunan Kelapa Sawit rakyat mencapai 21.000 Ha sejak 2017, dinilai mencapai perkembangan secara signifikan.

Ditambah pula dengan realisasi penyaluran KUR tertinggi di Sumsel mencapai 92,8 persen atau senilai Rp 1.425.120.749 menjadi salah satu indikator penerima penghargaan tertinggi bidang Koperasi dan UKM itu sendiri.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengutarakan penghargaan atas jasa-jasanya dalam memberikan dharma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain.

Penerima penghargaan terdiri dari 4 kepala daerah dan seorang wanita, yaitu; Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam X, Bupati OKI, Iskandar, Bupati Kuningan, H Acep Purnama, Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, dan Ketua Koperasi wanita Lingga Binangkit Kabupaten Garut, Siti Maryam.

“Kepada mereka yang nama jabatan dan profesinya tersebut dalam lampiran keputusan, ini sebagai penerima penghargaan Satya Lencana Wira Karya,” ujarnya, pada Puncak Hari UMKM 2023 di Pamedan Puro Mangkunegaran, Solo, dalam keterangan persnya.

Selain dari itu, sejak 2008, Pemkab OKI juga membuka akses produk Koperasi/UMKM untuk masuk ke pasar retail moderen melalui dukungan Produk Halal bagi UMKM agar mampu bersaing memenuhi permintaan kebutuhan bukan hanya dalam negeri, akan tetapi dapat menembus pasar internasional. Melalui program 1 desa 1 koperasi.

Terpisah, Bupati OKI, Iskandar mengatakan dirinya memahami karakter wilayahnya sehingga ia bersama jajaran dinas terkait untuk meningkatkan peran serta koperasi dan UMKM.

“Karena saya tau betul kondisi daerah ini (OKI) permasalah dan kendala yang kami hadapi, kemajuan harus di mulai dari desa sama dengan semangat Nawa Cita,” jelasnya.

Iskandar memuji usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang adaptif terhadap berbagai perubahan salah satunya saat pandemi Covid-19.

“UMKM telah terbukti mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan menghadirkan inovasi yang kreatif dalam produk dan layanan mereka,” kata Iskandar.

Meski demikian, pemerintah menurut dia perlu terus menstimulasi pelaku UMKM untuk aktif berkembang.

“Jadi pemerintah tidak hanya jadi kurator atau mendampingi, tetapi juga jadi offtaker agar bisnis mereka jadi lebih tumbuh. Harapannya UMKM kita dapat terus naik kelas” tuturnya. (ANA)

    Komentar