SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Menindaklanjuti adanya kasus 5 siswa SD Negeri 39 Palembang, yang beberapa waktu lalu keracunan diduga usai mengkonsumsi jajan minuman berperisa semprot, BPOM kota Palembang, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa SD Negeri di kawasan Seberang Ulu, Jumat (2/8/2024).
Salah satunya, SD Negeri 88 yang terletak di Jalan Jakabaring, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan SU I Palembang. Terlihat petugas dari BPOM, satu-satu memeriksa jajaran anak-anak yang dijual di lokasi tersebut.
Mulai Es pewarna, sosis, telur gulung, cijok dan es marimas di periksa petugas. Seperti orang panik, semua pedagang jajanan di sekolah tersebut tidak mengelak terpaksa menjelaskan bahan-bahan yang digunakan mereka untuk membuat jajanan yang akan di jualkannya.
“Kalu saya tidak mengunakan bahan bahan pengawet, untuk telur gulung, mengunakan telur dan sosis saja. Lalu di masak,” ungkap furkon (41), salah satu Pedagang.
Ketika ditemui Kepala Sekolah SN 88, Untung mengatakan benar adanya pemeriksaan bahan jajanan di sekolah SDN 88, Palembang oleh BPOM. “Benar adanya petugas BPOM datang ke sekolah untuk memeriksa jajanan anak-anak yang dijual di sekolah,” ungkapnya.
Lanjutnya, petugas dapat melihat sendiri tempat-tempat jualan jajanan anak-anak di sekolah ini. “Alhamdulillah semua jajanan disini dalam keadaan baik, tetapi petugas meminta untuk pemeriksaan jajanan di tingkatkan kembali,” katanya.
Terkait adanya kasus kemarin, ditambahnya, nantinya semua para pedagang di sekolah ini akan di panggil. “Untuk di imbau dan diberikan arahan agar makanan yang dijual kepada anak, memang steril dan bersih,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Humas BPOM Palembang, Gustini, mengatakan pagi melihat jajanan jajanan anak sekolah yang ada di beberapa sekolah di kota Palembang. “Disini kami tetap menjaga keamanan atas pangan tersebut,” katanya.
“Agar anak sekolah itu tidak berdampak penyakit. Ini salah satu upaya kami untuk mengamankan pangan yang ada di sekolah- sekolah di Palembang,” ungkapnya, sambil mengatakan, dari hasil sidak ini tidak ada makanan jajanan yang mengunakan zat kimia.
Sementara, Plt Kepala BPOM Palembang Tedy Wirawan mengatakan pihaknya masih mencari kandungan yang menyebabkan keracunan.
“Masih proses, masih dicari kandungan yang mungkin menyebabkan keracunan,” kata dia. (ANA)
Komentar