Palembang jadi Proyek Percontohan GPIP Pendanaan MCA

Kota Palembang242 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG,- Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menjadi satu dari 5 kota di Indonesia yang menjadi kota proyek percontohan Pemerintahan Amerika Serikat untuk mendapatkan pendanaan  dari Millenium Challange  Account (MCA).

Menjadi kota proyek percontohan ini, Pemkot Palembang akan mendapatkan bantuan dana hibah sebesar Rp.2 T dari Pemerintah Amerika,untuk mendapatkan dana hibah ini, Pemkot Palembang telah  memenuhi salah satu kriteria yang ditentukan Pemerintah Amerika.

Penjabat Wali Kota Palembang Abdul Rauf Damenta mengatakan, Pemkot Palembang harus mengajukan permohonan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) untuk pengembangan kawasan kepada pemerintah pusat.

“Untuk dapat hibah itu kita harus memenuhi kriteria,kita harus berbenah aspek.ruang pemerintah kota dengan pemerintah provinsi tidak bertentangan,alhamdulilah kita tidak ada kendala,” kata A Darmenta usai melakukan paparan rencana permohonan KKPR dengan Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR BPR RI Dwi Hariyawan, Kamis (10/10/2024).

Baca Juga :  Pemohon SKCK di Polrestabes Palembang Membludak, Mayoritas Pelamar PPPK

Pemanfaatan permohonan KKPR ini, katanya mendapat “lampu hijau” dari Kementerian ATR BPR RI dalam waktu dekat akan langsung ada jawaban persetujuan ini kerjasama Transit Oriented Development (TOD)

“Ini juga tujuannya  untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat ataupun juga pelaku usaha semua jenis layanan di Kota Palembang,” tegasnya.

Kawasan yang paling potensial lahan yang terletak bersebelahan dengan Stasiun Light Rail Transit (LRT) Ampera Palembang menjadi kawasan potensial untuk dikembangkan.

“Infrastruktur penghubung Stasiun LRT Ampera ini belum optimal dengan moda transportasi lainnya seperti fasilitas pejalan kaki dan tempat pemberhentian moda transportasi,” jelasnya.

Belum lagi stasiun LRT Ampera  bisa menjadi etalase yang menjadi penghubung sebagai kawasan wisata dan ritel.

“Ini juga kurang menariknya kawasan Ampera sebagai kawasan pariwisata dan ritel yang diakibatkan kurang baiknya perawatan kawasan, desain yang kurang menarik dari masalah keamanan hingga tidak optimalnya sirkulasi kendaraan dan parkir,” ungkapnya.

Baca Juga :  BPS Catat Sumsel Alami Inflasi Sebesar 1,20 Persen Sepanjang Tahun 2024

Dengan penataan dikawasan itu stasiun LRT Ampera ini akan terintegrasi antara stasiun LRT Ampera dengan destinasi disekitarnya.

“Meningkatkan integrasi LRT dengan moda transportasi umum lainnya sepeti Angkot,perahu sungai dan Trans Musi, yang bermuara menjadi destinasi wisata tentunya sirkulasi kendaraan dan parkir aman, dan paling penting ramah lingkungan,” jelasnya.

Nah, karna itulah, Pemkot Palembang  sangat fokus untuk meningkatkan kawasan tersebut melalui dana bantuan Hibah itu nantinya.

“Kita akan konsen permohonan proyek berupa pengembangan Kawasan TOD antara lain hotel  dan retail lifestyle (rencana kegiatan), pengembangan kawasan Stasiun LRT Ampera,” tegasnya.

Dengan paparan itupun, Damenta optimis peluang mendapatkan hibah inipun terbuka lebar.

“Besok sudah ada jawaban dari Kementerian ATR BPR RI, setelah itu kita bisa melanjutkan ke tahap berikutnya kita akan menunjuk pihak yang akan menyelenggarakan itu, yaitu pihak independent untuk dilelang

Baca Juga :  Mulai 6 Januari, Program Makan Bergizi Gratis Gunakan Konsep Cost Sharing

“Dana Hibah itu kita fokuskan satu titik dulu, baru akan merambah dikawasan lainnya,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas PU PR Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak menjelaskan, total dana hibah itu sebesar Rp.10 T,hanya saja dibagikan untuk lima kota, dan Palembang tengah memperjuangkan untuk mendapatkannya.

“Kalau lima kota saja, kemungkinan kita Palembang akan mendapat Rp.2 T dari dana Hibah MCA ini,” katanya.

Dana ini akan difokuskan di infrastruktur dan UMKM. “Rp.1.5 T untuk infrastruktur stasiun LRT dan sisanya untuk UMKM,dengan bangunan Retail dan UMKM seluas 7203m2 untuk 3 lantai dan bangunan infrastruktur hotel dan retail 15 938 m2 untuk 8 hingga 15 lantai” jelasnya

    Komentar