Oleh : Hasbi Jusuma Leo*
PUBLIKASI APBN KiTa (kinerja dan fakta) Tim AlCo Sumatera Selatan pada 28/6/2022 mengungkap pendapatan negara di Sumatera Selatan per 30 Mei 2021 telah terealisasi Rp6,406 triliun. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan ini mengalami kenaikan sebesar Rp1.495,63 Miliar atau tumbuh 30,46%.
Kenaikan pendapatan ini tidak lepas dari optimisme konsumen masyarakat Sumatera Selatan yang terus menguat. Masyarakat kembali melakukan aktivitas ekonomi yang menjadi penopang pemulihan ekonomi.
Seperti yang disampaikan Nurcahyo Heru Prasetyo, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, dalam rapat ALCo (Asset and Liabillites Committee) Sumatera Selatan, peningkatan optimisme pada bulan Mei 2022 ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat karena tidak terdapat pembatasan pada masa libur lebaran tahun 2022 ini.
Survei Konsumen di Sumatera Selatan Mei 2022 mengindikasikan optimisme terhadap kondisi ekonomi terus menguat. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2022 sebesar 130,9, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan IKK ditopang oleh ekspektasi konsumen terhadap kondisi usaha ke depan yang diperkirakan akan meningkat, dan ketersediaan lapangan kerja yang juga diperkirakan meningkat seiring dengan kondisi usaha yang juga meningkat.
Keyakinan konsumen pada Mei 2022 yang menguat, didorong oleh meningkatnya persepsi konsumen terhadap meningkatnya ekspektasi konsumen (IEK) dan kondisi ekonomi saat ini (IKE) terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) terjadi pada seluruh komponen pembentuknya. Yakni optimisme penghasilan saat ini, optimisme ketersediaan lapangan kerja, dan optimisme untuk membeli barang tahan lama (durable goods).
Likuiditas perekonomian atau uang beredar pada bulan April 2022 secara nasional tumbuh meningkat. Peredaran uang ini berasal dari uang kartal yang dipegang masyarakat, uang giral, dan uang elektronik dan tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu. Juga berasal dari uang kuasi yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan, serta simpanan giro valuta asing. Surat berharga selain saham yang diterbitkan bank juga menambah uang beredar ini.
Peningkatan pertumbuhan likuiditas perekonomian ini terutama didorong berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit nasional yang tumbuh 8,8% (yoy). Tumbuh dari penyaluran sebelumnya sebesar 6,4% (yoy). Akselerasi penyaluran kredit juga terjadi di Sumatera Selatan. Hal ini tercermin dari peningkatan penyaluran kredit pada bulan April 2022 menjadi sebesar 4, 52% (yoy), dari sebelumnya 4,04% (yoy).
Publikasi APBN KiTa juga melaporkan realisasi belanja negara di Sumatera Selatan sebesar Rp14,160 triliun. Atau 35,04% dari pagu yang ditetapkan. Terdiri dari belanja transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp9,781 triliun, dan belanja pemerintah pusat Rp4,378 triliun.
Belanja pemerintah pusat ini terdiri dari belanja pegawai Rp2,062 triliun, belanja barang Rp1,552 triliun, belanja modal Rp757,18 miliar, dan belanja sosial Rp5,93 miliar.
Sementara belanja TKDD terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH) Rp1,74 triliun, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp5,72 triliun, dan Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) Rp17,73 miliar. Lalu Dana Insentif Daerah (DID) Rp37,30 miliar, DAK non Fisik Rp1,37 triliun, dan Dana Desa Rp892,72 miliar.
Realisasi APBN per 31 Mei tahun 2022 menunjukkan kinerja yang baik dengan realisasi pendapatan mencapai 43,16% dan realisasi belanja sebesar 35,04%. APBN mampu berfungsi optimal sebagai shock absorber dan mendukung proses pemulihan ekonomi di Sumatera Selatan.
Perekonomian Sumatera Selatan terus melanjutkan pemulihan, seiring menguatnya optimisme masyarakat dan membaiknya kondisi pandemi.
Kita perlu melihat segala hal sebagai peluang daripada masalah. Namun itu tidak berarti kita boleh lalai atau tidak berhati-hati. Misalnya, kita perlu mewaspadai ancaman inflasi sebagai dampak turunan konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Juga munculnya Covid-19 Omicron varian baru. Karena itu, optimisme perlu kita barengi dengan sikap waspada.
*Analis Perbendaharaan Negara
Pada Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Selatan
Komentar