Omicron Lima Kali Lebih Cepat Menular Dibandingkan Varian Delta, IDI Palembang: Tinjau Ulang PTM !

kesehatan42 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Perkembangan Covid-19 varian Omicron saat ini di Indonesia sangat pesat. Wajar saja, sebab varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini memiliki kekuatan penularan lima kali lebih cepat dibandingkan varian Delta. Untuk itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang mengimbau pemerintah untuk meninjau ulang Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Hal ini dikatakan DR. Dr. Zulkhair Ali, Sp.PD, K-GH, FINASIM, ketua IDI Cabang Palembang, Senin (14/2/2022).

Dokter yang akrab dengan wartawan ini menjelaskan, berdasarkan pantauanya dua minggu terakhir, kenaikkan kasus akibat varian Omicron sangat pesat. “Ini memang khasnya varian Omicron. Bisa dikatakan penularannya 5 kali lebih cepat dibanding varian Delta,” ujar Zulkhair.

Di Indonesia, katanya, saat ini sudah lebih dari 50 ribu tertular Omicron. Angka ini hampir sama saat puncak penularan varian Delta tahun lalu.

Baca Juga :  RSMH Isolasi 46 Pasien COVID-19, Ada Tenaga Medis

“Tapi diprediksi angka puncak Omicron ini lima sampai enam kali dari (angka puncak) varian Delta dulu. Ada kemungkinan se-Indonesia bisa sampai 300 ribuan, kalau parameter yang diambil itu. Kalau Palembang, angkanya bisa berkembang sampai 3 ribuan perhari. Tergantung seberapa gencar kita melakukan tracing, testing. Tapi itukan angka yang diperiksa, yang tidak diperiksa mungkin lebih besar lagi,” jelasnya, saat diwawancarai, Senin (14/2/2022).

Zulkhair juga mengatakan, memang untuk memastikan apakah di Palembang sudah ada yang terkena Omicron atau belum butuh waktu. Sebab, sampelnya harus dikirim terlebih dulu ke Jakarta. Dan pengujian sempel itu belum selesai. “Tetapi dugaan munculnya varian Omicron (probable Omicron) itu sudah jelas. Penyakitnya sangat cepat, gejala yang diderita tidak berat, seperti flu biasa. Bahkan banyak orang yang tidak memeriksakan diri,” akunya.

Baca Juga :  RSMH Isolasi 46 Pasien COVID-19, Ada Tenaga Medis

Zulkhair juga menyayangkan, masyarakat yang saat ini sudah menyadari bahwa virus Covid-19 ini sudah kembali meningkat, tetapi masyarkat masih saja berkerumunan dan tidak memperhatikan protokol kesehatan.

“Itulah salah satu sebab kenapa Omicron ini semakin berkembang cepat. Walaupun sudah ada edaran dari pemerintah daerah untuk perketat prokes guna mengurangi kerumunan, mengurangi acara pertemuan. Tetapi kenyataanya tetap saja terjadi,” seru Zulkhair.

Bahkan saat ini Ikatan Dokter Indonesia juga telah menyarankan agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah untuk ditinjau kembali. “Kita dari IDI sudah menyarankan agar masalah tatap muka di sekolah itu sudah harus ditinjau lagi, karena sudah terdapat beberapa kasus positif di sekolah. Makanya kan sudah ada beberapa sekolah yang kembali terapkan daring,” sebutnya.

Baca Juga :  RSMH Isolasi 46 Pasien COVID-19, Ada Tenaga Medis

Zulkhair berharap, agar semua masyarakat bisa memperketat prokes agar penyebaran virus ini tidak semakin pesat untuk ke depannya.

“Saya berharap pada seluruh masyarakat di kota Palembang untuk kembali perketat prokes, menghindari kerumunan. Jangan buat acara yang ramai, agar kita segera terlepas dari Covid 19. Kalau kita bisa lebih ketat, Insyallah bulan puasa kita lebih aman. Tapi kalau kita masih longgar seperti ini, takutnya ini berkembang lebih banyak, bahkan sampai lebaran nanti tetap tinggi,” tutupnya. (Etr)

    Komentar