SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Sate Wakdin merupakan salah satu jenis sate khas Kota Palembang, Warung sate wakdin berada di kawasan Jalan KH Azhari, 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang.
Siti Hawa atau biasa disapa pelangganya Cik Awa (60) yang merupakan pemilik penerus usaha suaminya H. Ujang (Anak Tunggal Wakdin) mengatakan usaha sate wakdin sudah berjalan sejak orang tua wakdin masih hidup.
“Kalau diceritakan panjang kalau tahunnya saya kurang tahu, tapi yang pertama kali menjual sate orang tua mertua saya (Wakdin), kemudian Mertua saya Wakdin, terus suami saya H. Ujang (Anak tunggal Wakdin), setelah suami saya wafat 2010 saya yang meneruskannya berjualan sate hingga sekarang,” kata Cik Awa.
Sambung, Cik Awa ia menceritakan jika sate Wakdin sebelum memiliki tempat berjualan dulunya dari zaman mertuanya (Wakdin) hingga suaminya berjualan sate dengan cara dipikul mengelilingi kawasan 5 ulu hingga 7 Ulu. Karena memiliki ciri khas dan rasa yang enak sate Wakdin memiliki pelanggan tetap, hingga pada tahun 1970 Cik Awa bersama suaminya H. Ujang membuka warung sate dengan menggunakan nama mertuanya Wakdin.
“Karena dagangan sate ini turun temurun dari keluarga Alm suami saya, jadi saat kami berencana buka warung sate suami saya berinisiatif memberikan nama warung sate Wakdin karena sate dagangan wakdin sudah terkenal pada saat itu,” ujarnya.
Dikatanan Cik Ama Sate Wakdin berbeda dengan jenis-jenis sate yang dijual diluar, Perbedaan sate Wakdin dengan sate lainnya ada pada bumbu kuah sate yang terbuat dari cuka,kecap dan bumbu rahasia turun temurun dari Keluarga Wakdin serta potongan Daging Sate yang lumayan cukup besar.
Untuk jenis daging sate yang dijual di warung sate Wakdin, Cik Awa mengatakan menggunakan daging sapi dan daging kambing dengan harga yang sama pertusuknya dihargai Rp.6 ribu rupiah. Sedangkan untuk setiap hari Jumat ada menu tambahan nasi minyak dan pindang ikan.
Sementara itu pelangan warung sateWakdin yang berasal dari Kota Jakarta Nurmala bersama adiknya Nova bernostalgia saat mencicipi sate Wakdin.
“Jadi kami berdua dari kecil diajak kakek kami dari dusun Oki naik kapal kesini untuk mencicipi sate ini, karena sate ini sudah terkenal sejak zaman dulu. Jadi kami kembali lagi kesini untuk bernostalgian zaman kecil kami dulu,” jelas Nurmala saat dibuncangi usai menyantap sate Wakdin.
Lebih,lanjut keduanya menceritakan perjalanan menggunjungi sate Wakdin Nurmala adiknya mengetahui lokasi warung sate dari vidio unggahan tiktok yang sempat viral.
“Jadi dulu tempatnya tidak seperti ini, kesini juga tau alamatnya karena warung sate ini makin viral di tiktok dan beberapa artis food vloger datang kesini. Karena kami disini sedang liburan makanya kami datang kesini,” akunya. (ANA)
Komentar