Main Lato-Lato Lagi Tren, Disdbud Empat Lawang Larang Bawa ke Sekolah

Empat Lawang175 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID EMPAT LAWANG – Lato-lato adalah permainan zaman dulu yang kini jadi tren lagi. Malah, Presiden Joko Widodo ikut memainkan permainan ini bersama cucunya Jan Ethes.

Namun, seperti halnya permainan anak yang lain, permainan lato-lato hendaknya juga harus mendapatkan pengawasan dari orang dewasa agar terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan.

Karena meskipun bentuknya yang tidak terlalu besar namun struktur lato-lato itu keras yang membahayakan.

Ada yang lato-latonya terlepas sehingga merusak TV dan jendela kaca, ada juga bocah dari Sukabumi yang harus dijahit gegara lato-lato, ada juga bocah 8 tahun yang harus operasi mata karena terkena lato-lato.

Terkhusus di Kabupaten Empat Lawang belum ada terdengar mengenai bocah atau siswa yang terdampak buruk akibat permainan lato-lato.

Meski demikian, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Empat Lawang, John Heri tetap mengimbau kepada orang tua untuk mengawasi anak-anak bermain lato-lato.

“Kami tidak melarang anak main lato-lato, namun untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan alangkah baiknya untuk orang dewasa mengawasi anak-anak agar hati-hati bermain lato-lato,” ujar John Heri.

Sementara, ia juga meminta, untuk siswa dari semua jenjang pendidikan agar tidak membawa lato-lato ke sekolah.

“Lato-lato tidak boleh dibawa ke sekolah karena akan menganggu proses pembelajaran di sekolah itu,” tegas John Heri. (*)

    Komentar