Momen Lebaran 2024: Berikut Harga Kue Lebaran di Pasaran Tebing Tinggi 

Empat Lawang140 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Lebaran tahun 2024 telah mengintip dari balik penjuru, dengan hitungan mundur hanya menyisakan 3 hari lagi. Di momen singkat ini, suasana pasar dipenuhi dengan kesibukan emak-emak yang berlomba-lomba membeli kue. Sebab, Lebaran tak pernah lepas dari tradisi penyajian aneka ragam kue.

Jelang Lebaran, fenomena yang tak terhindarkan adalah kemunculan banyak penjual kue di berbagai sudut. Fenomena serupa terjadi di pasar Pulau Mas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, provinsi Sumatera Selatan, di mana penjual kue dadakan bermunculan dengan semangat.

Salah satu penjual kue, Lina, menyambut berkah Lebaran dengan suka cita. Ragam kue Lebaran yang ia tawarkan laris manis di pasaran. Dalam wawancara Lina mengungkapkan beragam harga kue yang ia jual. Mulai dari kue Astor, kue telur gabus, hingga kue pilus ikan, semuanya dijual dengan harga Rp 90.000 per kilo. Ada pula kue mentega yang dibanderol Rp 60.000 per kilo, dan kue Sempol serta kue kacang ijo yang dijual seharga Rp 70.000 per kilo.

Namun, Lina tidak hanya menawarkan kue kering, tetapi juga kue basah seperti kue wijen, kue jagung arab, dan kue sari udang dengan harga yang sama, yaitu Rp 90.000 per kilo. Begitu pula dengan kue labu dan kacang pedas yang dijual seharga Rp 80.000 per kilo, serta kuping gajah yang menjadi favorit anak-anak dengan harga Rp 90.000 per kilo.

Dalam semangat berdagang, Lina memberikan fleksibilitas harga kepada pembelinya. “Bisa nego harganya, namanya juga berdagang pastinya tidak akan lepas dari yang namanya tawar-menawar,” ungkap Lina. Meskipun demikian, ia berjanji akan terus berjualan hingga H-1 Lebaran, karena saat hari raya tiba, ia juga ingin merayakan dengan keluarganya.

Sementara itu, di tengah kesibukan pasar, seorang pembeli bernama Masytho menceritakan pengalamannya menemani ibunya berbelanja kue. Bagi umat Islam, belanja kue menjadi salah satu ritual yang tak terpisahkan menjelang Lebaran. Masytho menjelaskan bahwa mereka membeli sebagian kue kering, namun untuk kue basah mereka lebih memilih untuk membuat sendiri di rumah.

Dengan semangat menjelang Lebaran, pasar kue menjadi pusat kegiatan yang penuh kehangatan. Meski hanya berlangsung sesaat, momen ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi menyambut Hari Raya dengan sukacita dan kebersamaan. (sm)

    Komentar