SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Toni Harmanto mengimbau kepada Personel untuk ikut mengantisipasi aksi radikalisme dan Intoleransi di lingkungannya. Imbauan ini datang langsung dari Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto.
“Mari kita waspadai pemahaman yang sempit, serta mewaspadai yang bisa menjerumuskan PNPP yang dapat mempengaruhi Personel. Serta tangkal segala bentuk aksi intoleransi, radikalisme. Juga cara pandang, sikap, aktivitas radikalisme. Sekaligus dapat memfilter informasi penyebaran kabar bohong atau hoaks, yang bertujuan untuk memecah belah masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu para narasumber dapat menjelaskan secara komprehensif tentang radikalisme dan intoleransi, sehingga bagaimana kita menyikapi dan mendeteksi kelompok jaringan jaringan radikalisme. Sekaligus dapat membedakan tentang sunnah dan ajaran agama lainnya,” kata Irjen Toni, saat pembukaan acara penanggulangan dan pencegahan radikalisme serta Intoleransi Bagi PNPP di lingkungan Polda Sumsel di Hotel Aryaduta Palembang Rabu (3/11/2021).
Sementara itu Karo SDM Polda Sumsel Kombes Pol Ucu Kuspriyadi, Sik, MSi selaku koordinator kegiatan, menambahkan pandangan tentang pola pikir radikalisme dan intoleransi, serta mewaspadai perkembangan model aksi teror yang dilakukan. Saat ini aksi teror terus tumbuh secara sporadis dan mandiri.
“Kita harus paham akan bahaya dan ancaman radikalisme yang dapat menyasar siapa saja,” katanya.
Menurutnya, kegiatan ini mendatangkan narasumber dari internal Polri Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro, Kabid Propam Polda Sumsel Kombes Pol Dedi Sofiandi, SH. Sedangkan narasumber eksternal yakni Ketua FKUB Sumsel KH Mal’an Abdullah, MA, Sekretaris MUI Prop Sumsel KH Ayik Farid Aly Idrus, dan Dr Periansah, SE, MM dari Poltek Negeri Sriwijaya. Acara dipandu moderator Fajri Ismail, M Ag.
Kegiatan tersebut diikuti 227 (Pamen/Pama/Bintara dan PNS). Terdiri dari Satker Polda Sumsel 142 orang, Satwil 85 orang.
Untuk itu, kata dia, peranan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh daerah dan tokoh adat dituntut berperan aktif dalam menangkal faham intoleransi, radikalisme
“Mereka dapat membantu menanamkan agama, dasar hukum dan adat yang ada di tengah-tengah masyarakat Sumatera Selatan. Mudahan dapat dipahami personel Polda Sumsel dan jajaran,” kata Kombes Pol Ucu Kuspriyadi. (Rel)
Komentar