SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Dalam rangka memperkuat posisi kopi sebagai komoditas unggulan Sumatera Selatan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah serta mitra industri jasa keuangan, melaksanakan kegiatan Eksplorasi Potensi Kopi Sumsel. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem kopi dari hulu ke hilir yang dapat mendukung ekspor berkelanjutan dan kesejahteraan bagi para petani.
Kegiatan dimulai pada 15 Juni 2025 dengan kunjungan ke pabrik pengolahan kopi CV Bola Dunia di Kabupaten Lahat. Pabrik milik Rico Subianto ini telah menjadi salah satu produsen kopi ekspor andalan, dengan kapasitas pengolahan hingga 1 ton per hari dan dua merek unggulan yaitu Kopi Bola Dunia dan Kopi Bukit Salero. Kunjungan ini juga melibatkan dua eksportir nasional, PT Agri Ekspor Indonesia dan PT Asya Syila Nusantara, yang membuka peluang pasar global bagi kopi Sumsel dan ruang diskusi tentang kebutuhan hilirisasi, pembiayaan usaha, serta akses logistik terkait komoditas kopi Sumsel.
Pada 16 Juni 2025, OJK Provinsi Sumatera Selatan bersama para stakeholder melakukan dialog langsung dengan para petani kopi di Kota Pagar Alam, dimulai dengan kunjungan ke kediaman pengepul kopi dan dilanjutkan dengan serap aspirasi bersama para petani kopi di Desa Jokoh Kota Pagar Alam. Kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 30 petani kopi tersebut, para petani menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan alat pengering (dome), pembinaan, serta akses pembiayaan yang lebih mudah dan terarah.
Dalam sambutannya, Pj. Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam, Dahnial Nasution menyampaikan bahwa “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menunjukkan perhatian yang serius dari pusat dan provinsi terhadap para petani kami. Harapan dari para petani di Desa Jokoh menjadi catatan penting bagi kami untuk memperkuat program pembinaan dan pemberdayaan agar kualitas hidup dan produksi kopi di Pagar Alam terus meningkat.”
Senada dengan itu, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan, Arifin Susanto, menyampaikan bahwa “Kami percaya bahwa mendengar langsung suara petani adalah kunci dalam menyusun kebijakan yang relevan. Dengan kunjungan ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh rantai nilai kopi, dari petik hingga ekspor didukung oleh pembiayaan yang inklusif, perlindungan usaha, dan sinergi kelembagaan. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam menjadikan kopi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal.”ujarnya
Kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat OJK dan seluruh pemangku kepentingan dalam mendengar dan menjawab kebutuhan riil petani. Melalui pendekatan inklusif dan kolaboratif, eksplorasi ini diharapkan menjadi pondasi bagi terbentuknya kebijakan dan dukungan program yang menyeluruh—dari aspek finansial, teknis, hingga akses pasar Sumsel, khususnya dari wilayah barat seperti Lahat dan Pagar Alam untuk mendorong transformasi sektor pertanian menjadi lebih produktif dan sejahtera.
Komentar