SUARAPUBLIK, Bukittinggi : Sebagai bentuk kepedulian sosial dan menjalankan peran dalam mendukung pembangunan bangsa, Bhinneka Life bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat, Selasa (18/9/2018) di Bukittinggi menyelenggarakan kegiatan literasi perencanaan keuangan bagi 50 guru mata pelajaran ekonomi tingkat SLTA se Sumatera Barat.
Kegiatan ini diadakan sebagai lanjutan kegiatan literasiperencanaan keuangan bagi guru mata pelajaran ekonomi yang sebelumnya dilaksanakan di kota Yogyakarta, dan penyelenggaraan literasi kali ini melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonomi (MGMPE) Tingkat SLTA Provinsi Sumatera Barat.
Direktur Utama Bhinneka Life Wiroyo Karsono mengatakan, literasi perencanaan keuangan ini akan dilaksanakan hingga akhir 2018, setelah di Kota Bukittinggi juga akan dilaksanakan di Kota Surabaya, Semarang dan Bandung.
“Kegiatan literasi bagi guru SLTA adalah sebagai bentuk kepedulian sosial / Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bhinneka Life. Kami juga menyerahkan sumbangan Buku“Mengenal Otoritas Jasa Keuangan & Industri Jasa Keuangan” kepada SMA Negeri 2 Bukittinggi yang menjadi lokasi kegiatan literasi, dan kepada seluruh peserta literasi,” jelasnya.
Selaras dengan semangat Bhinneka Life “Bersatu Dalam Kebaikan”sambung Wiroyo Karsono, pihaknya juga berperan aktif mendukung pembangunan bangsa, terutama generasi masa depan.Kami menyampaikan manfaat mengelola keuangan untuk masa depan yang lebih baik kepada kalangan luas dalam hal ini melalui para guru dan siswa-siswinya.
“Guru mempunyai peran penting sebagai pendidik generasi masa depan, sehingga mengajak peran serta para guru mata pelajaran ekonomi dinilai sebagai langkah yang tepat dalam upaya mempercepat pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan yang saat ini masih rendah,” ulasnya.
Maka dari itu sambung Wiroyo Karsono, setelah kegiatan ini para guru yang menjadi peserta ini diharapkan dapat menyebarluaskan materi literasi kepada para peserta didiknya, sehingga sejak dini mereka memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan yang baik dan terencana.
“Bhinneka Life terus melakukan inisiatif agar masyarakat semakin mengetahui dan mengerti asuransi, sehingga guru & siswa bisa mempersiapkan serta menyusun rencana keuangan yang lebih baik dalam kehidupannya, yang pada akhirnya membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih baik pula,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK)Sumatera Barat Darwisman menuturkan, hingga tahun 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 persen, turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84 persen.
“Rendahnya tingkat literasi ini berdampak kepada masih banyaknya penduduk Indonesia yang tidak terlindungi asuransi. Menurut data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dari total penduduk Indonesia sekitar 255 juta jiwa, baru sekitar 7,5 persen masyarakat yang memiliki asuransi,” ungkapnya.
Darwisman menambahkan, pihak OJK Sumbar sangat mendukung kegiatan literasi yang dilakukan oleh Bhinneka Life. Karena di tengah kompetisi global dan inovasi produk dan jasa keuangan yang berkembang pesat, generasi muda perlu melek perencanaan keuangan. Di sinilah betapa krusial peran guru, sang pahlawan tanpa tanda jasa untuk turut serta memberi pemahaman sejak dini kepada murid-muridnya.
“Pentingnya literasi tersebut menjadi perhatian pemerintah sehingga dikeluarkan Perpres Nomor 82 Tahun 2016 bahwa 75 persen masyarakat dewasa sudah terakses dengan jasa keuangan pada akhir 2019,” ulasnya.
Menurut Darwisman, dengan semakin baiknya pemahaman masyarakat terhadap jasa keuangan akan bermanfaat dalam menata kehidupan sehari-hari seperti pengelolaan usaha dan biaya pendidikan.
Sementara jika tidak memahami literasi keuangan tambah Darwisman, seseorang dapat dikatakan tidak memahami apa yang dia butuhkan. Di samping itu, pemahaman terhadap industri jasa keuangan diharapkan dapat menjauhkan masyarakat dari memanfaatkan jasa lembaga keuangan non formal. (YSM)
Komentar