Gesit, Tiga Pelaku Ini Bobol 26 Gerai ATM Dalam 2 Hari

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Unit 1 Subdit III Jatanras Polda Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil melumpuhkan tiga pelaku komplotan pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) lintas Provinsi. Tiga pelaku yang ditangkap ialah, Mariadi (32), Armansyah (32), dan Imron (46), warga Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Kanit I subdit Jatanras Polda Sumsel Kompol Willy Oscar menjelaskan, komplotan pembobol ATM ini ditangkap petugas saat berada di salah satu apartemen di Jakarta, pada Selasa kemarin (2/8/2022).

Dalam melancarkan aksi, ketiga pelaku terbilang cukup gesit. Sebab, hanya dalam dua hari ketiganya berhasil membobol 26 gerai ATM di Palembang. Aksi ini mereka lakukan pada 5-6 Juni 2022.

Baca Juga :  Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp7,3 Miliar

“Di Palembang, cukup banyak gerai ATM yang mereka bobol. Setidaknya ada 26 titik,” kata Willy, Rabu (3/8/2022).

Uniknya, semua gerai ATM yang dibobol merupakan milik Bank Sumsel Babel. Berdasarkan penuturan pelaku, ATM Bank Sumsel Babel cukup mudah untuk dibobol. Mereka membobol ATM tersebut menggunakan alat yang telah disiapkan.

“Mereka sudah menyiapkan alat untuk mencapit uang dengan perannya masing-masing. Seperti mengawasi, menunjukkan tempat ATM, menahan mesin ATM dan ada yang mengambil uang,” jelas Willy.

Akibat ulah pelaku polisi memberikan tindakan tegas terukur dengan timah panas terhadap ketiga pelakj. “Mereka kita tangkap di wilayah Jabodetabek,di salah satu apartemen. ketiganya juga memang residivis spesialis bobol ATM,” tegas Willy.

Baca Juga :  Mantan Kades Jadi Mafia Tanah, Palsukan Puluhan Sertifikat

Salah satu tersangka, Imron, mengaku dirinya mempelajari teknik pembobolan ATM dari seorang temannya. Mengenai pemilihan ATM Bank Sumsel Babel, karena lebih mudah untuk dicongkel.

“Saya selalu target di ATM BSB (Bank Sumsel Babel), karena lebih mudah. Untuk ATM lain saya belum pernah coba,” terangnya.

Dari aksi tersebut, para mendapatkan uang sebanyak 25 lembar dengan nilai yang bervariasi. “Saya kadang mendapat Rp1,2 juta, Rp2,5 juta sampai Rp5 juta,” ungkapnya. (ANA)

    Komentar