SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Upaya mensejahterahkan petani sawit terus dilakukan Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat. Target peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 3.468 hektar yang diberikan pemerintah pusat, terus digenjot. Jika pada periode pertama, kebun sawit rakyat seluas 1.000 hektar sudah diremajakan, diperiode kedua tahun ini ada seluas 500 hektar sawit rakyat kembali diremajakan.
Kepala Dinas Perkebunan Lahat, Vivi Angraini SSTp MSi mengatakan, program PSR ini untuk memacu produktivitas dan produksi sawit nasional. Peremajaan tanaman dinilai perlu dilakukan untuk mendongkrak pendapatan petani. Selain itu, langkah peremajaan juga menjadi pintu masuk menuju pengelolaan sawit rakyat yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Kabupaten Lahat.
“Persoalannya ini ada di Lahat. Untuk saat ini, lahan sawit rakyat terbesar masih di kecamatan Kikim Area, jadi PSR periode ini masih Kikim Area yang dapat. Seperti sebelumnya di Desa Marga Mulya, Kecamatan Kikim Timur,” kata Vivi, Senin (7/11).
Pemerintah pusat menargetkan, peremajaan kebun sawit rakyat hingga tahun 2024 mencapai seluas 540.000 hektar. Namun, menurut data Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), realisasi hingga Oktober tahun ini baru 258.653 hektar. Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Ir Agus Darwa MSi sebelumnya menyebut, dari 1,2 juta hektar kebun sawit di Sumsel, 57 ribu hektar di Kabupaten Lahat. Dari 57 ribu hektar itu, 30 ribu hektar milik perusahaan, 792 hektar plasma, sisanya 26.208 hektar merupakan sawit rakyat. Artinya, masih banyak sawit rakyat yang butuh peremajaan.
“Potensi perluasan areal sawit di Lahat cukup besar. Karena itu perlu ada campur tangan pemerintah untuk menyukseskan peremajaan. Memang tahapannya belum 100 persen. Tapi ini wujud keberhasilan dan dukungan Bupati Lahat untuk mensejahterahkan petani sawit di Lahat,” ujar Vivi.
Vivi menambahkan, selain melalui program PSR, petani sawit yang akan lakukan peremajaan secara mandiri, ataupun petani sawit baru, saat ini tidak lagi bingung untuk persoalan bibit. Penangkaran bibit unggul sudah ada di Kabupaten Lahat, namanya penangkar Ngundi Rayahu, di SP 6, Kelurahan Sari Bungamas, Kecamatan Lahat. Dengan bibit berkualitas, petani sawit dapat meningkatkan produksi dan mutu kualitas buah. Sehingga pendapatan petani meningkat, perekonomian di Lahat juga meningkat.
“Selama ini kebutuhan bibit sawit di Kabupaten Lahat, berasal dari daerah luar. Terkadang petani asal beli bibit, sehingga banyak perkebunan sawit rakyat hasilnya kurang maksimal. Kita akan terus berupaya meningkatkan sektor perkebunan, agar petani sejahterah Lahat bercahaya,” ucap Vivi.
Komentar