SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Anggota Satreskrim Polrestabes Palembang gelar rekontruksi kasus pembunuhan terhadap Ali Saibi (50), warga Lorong Indrawati, Kelurahan 11 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang pada 15 Mei 2021, yang dilakukan tetangannya sendiri, Gunawan (40).
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra melalui Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi mengatakan, rekonstruksi ini untuk mengetahui kronologi hingga perlengkapan berkas perkara untuk segera dilimpahkan ke Kejaksaan.
“Rekonstruksi yang dilakukan anggota kita ini penting digelar untuk melihat kronologi pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara menikam, hingga meninggal dunia,” ujarnya, Kamis (2/9/2021).
Rekonstruksi yang digelar melibatkan langsung pelaku pembunuhan. Dalam rekontruksi, pelaku memperagakan sebanyak 18 adegan, dari kejadian awal hingga terjadinya pendorongan yang berujung meninggalnya korban di tempat kejadian perkara (TKP).
“Motif sendiri berlatar belakang masalah yang berkaitan dengan narkoba. Informasi yang kita terima sebelum terjadinya penikaman, korban menyuruh pelaku mencari narkoba jenis sabu dan memberikan uang sebesar Rp2,5 juta,” terangnya.
Namun setelah pelaku mencari sabu tersebut dengan tujuan hendak dijual kembali dan sudah ke mana-mana, ternyata tidak didapat. Pelaku pun kembali menemui korban untuk mengembalikan uang tersebut, sekitar pukul 15.30 WIB di hari yang sama.
“Karena pelaku tidak bisa memenuhi kehendak korban, dari masalah itulah terjadilah cekcok mulut antara pelaku dan korban. Dan dari keterangan pelaku awalnya mereka berkelahi, pelaku mendahului korban mencabut senjata tajam (sajam) jenis pisau,” bebernya.
Tanpa berpikir panjang, kata dia, pelaku menusuk korban di dada sebelah kiri. Tikaman pelaku tepat mengarah ke bagian jantung korban. “Korban ditusuk di dada bagian ngarah ke jantung. Korban terkapar bersimbah darah dan tewas di lokasi kejadian,” tambahnya.
Atas perbuatannya, pelaku kini ditahan dan dijerat Pasal 338 KUHP dan 351 KUHP ayat 3, melakukan penganiayaan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia dengan ancaman penjara 15 tahun. (ANA)
Komentar