SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Progam Kartu Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima. Selama 2020-2022, Prakerja menjadi bagian Program Pemulihan Ekonomi Nasional akibat pandemi COVID-19.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan Program Kartu Prakerja lahir melalui Perpres no 36 Tahun 2020. Jajaran Direksi Manajemen Pelaksana diangkat tanggal 17 Maret 2020. Hanya 1 hari setelah kebijakan PSBB, gelombang pertama dibuka 11 April 2020 dan sanggup menyerap 168 ribu penerima. Prakerja menyediakan beasiswa pelatihan, informasi yang lengkap untuk pendaftaran program dan pelatihan, pilihan waktu dan moda pelatihan yang bervariasi.
Seiring dengan berakhirnya pandemi, mulai tahun 2023 Prakerja diimplementasikan dengan skema normal. Setiap peserta memperoleh manfaat berupa beasiswa pelatihan sebesar Rp3,5 juta yang bisa dimanfaatkan untuk mengikuti berbagai pelatihan baik moda webinar, tatap muka, maupun pembelajaran mandiri, yang tersedia di ekosistem Prakerja.
“Sampai saat ini, Prakerja juga telah melakukan kegiatan bersama para alumni di berbagai daerah di Indonesia, sekaligus diundang ke dalam lebih dari 20 forum internasional untuk berbagi praktik baik,” kata Denni, saat temu alumni Prakerja di Provinsi Sumsel, bertempat di Ballroom Harper Hotel Palembang, Kamis (26/9/2024).
Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Prakerja telah menerima sebanyak 1,4 juta lebih Juta Pendaftar per-individu dengan total penerima Efektif dan mengikuti pelatihan sebanyak 602.951 peserta.
“Karena keterbatasan plot anggaran, setiap daerah telah ditetapkan kuotanya menyesuaikan anggaran yang diberikan pemerintah,” katanya.
Prakerja memberikan akses pelatihan untuk upskilling dan reskilling kepada WNI usia 18-64 tahun agar bisa beradaptasi dengan perubahan dunia kerja. Prakerja juga menjadi bagian dari upaya yang mendorong pendidikan sepanjang hayat khususnya bagi orang dewasa.
“Targetnya bukan orang miskin, pengangguran atau lainnya tapi membuka pintu untuk semua orang yang ingin belajar degan usia yang telah ditentukan. Silakan mendaftar karena ini merupakan program pemberdayaan. Mau ambil 1 pelatihan silakan, 10 silakan. Sebab tiap individu itu unik, punya minat dan bakat berbeda,” jelasnya.
Sementara itu, PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi bersyukur banyak SDM usia kerja di Sumsel mau mengikuti Program Kartu Prakerja. Bahkan ia mengaku bangga dari total 600 ribu lebih penerima efektif, banyak yang telah berhasil menjadi entrepreneur.
“Ini menunjukan jika Prakerja sangat efektif untuk mendukung peningkatan skill, kemampuan, keahlian, bahkan pengembangan,” kata Elen.
Iapun berharap jika Program ini bisa dilanjutkan karena kedepan Sumsel juga akan mengembangkan Industri.
“Tadi kami bicara kedepan akan ada MOU agar lebih spesifik apa yang dibutuhkan di Sumsel. Sehingga mereka (Peserta) bisa mendapatkan skill yang bisa diterima di pasar kerja hingga lapangan kerja di Sumsel tercipta lapangan kerja baru,” ungkapnya.
“Kalau anggaran ditambah tentu kapasitas akan lebih banyak dan insya allah peluang kita juga lebih banyak,”
Komentar