Bupati : Tampung Aspirasi Dari Bawah

Lahat112 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, Lahat – Bupati Lahat, Cik Ujang SH menerangkan, bahwasanya dalam menampung aspirasi harus dari bawah, akan tetapi, disesuaikan dengan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) atau bisa dikerjakan melalui dana desa (DD).

“Mulai dari desa, kelurahan dan kecamatan dapat diakomodir hendaknya dilaksanakan dengan tertib dan lancar, sehingga dapat menghasilkan program kerja prioritas arah kebijakan visi dan misi 2023,” ungkapnya, Senin (14/2/2022).

Misalnya, sambung dia, program sekolah dan berobat gratis, dana tambahan untuk desa sebesar Rp 500 juta sudah berjalan di 360 desa melalui alokasi dana desa (ADD).

“Hendaknya desa menggunakan sebaik-baiknya, berdasarkan keperluan yang memang prioritas. Atau contoh lain, menanam hasil produktif yakni, karet, cabe, sawi, bayam adalah perkebunan yang tertata rapi.

“di daerah pemilihan (Dapil) lll dan IV cocok untuk kawasan perkebunan, cukup di areal 500 meter persegi dalam menanam sayuran bisa menghasilkan pendapatan yang cukup,” urai Cik Ujang seraya menambahkan, termasuk juga sektor pariwisata, kalau hasil bumi semakin lama semakin habis.

Baca Juga :  Desa Padang Lengkuas Miliki Panorama Alam yang Indah Nan Memukau

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lahat, Fitrizal Homizi ST Msi mengemukakan, bahwasanya, jikalau merencanakan suatu perencanaan dengan baik, maka setengah dari tujuan sudah berhasil, pendek kata tergantung dari langkah awal.

“Prioritas sesuai dengan visi dan misi Bupati Lahat, dengan demikian roda pembangunan harus membuat rencana yang matang dan sasaran yang ingin dicapai secara efektif dan efisien,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, pastinya dalam merencanakan pembangunan, harus sejalan dengan ketentuan dan perundangan-undangan berlaku.

“Kabupaten Lahat ini begitu luas, setiap daerah pemilihan (Dapil) menginginkan adanya pembangunan, akan tetapi, apabila jika dilihat dari anggaran maka semuanya tidak cukup. Untuk itulah, masukkan skala prioritas di desa tersebut,” urai Fitrizal.

Fitrizal menuturkan, pada proses kebijakan pembangunan itu harus melalui empat pendekatan, pertama
politik, dimana menunaikan janji politik saat kampanye, Alhamdulillah dibawah kepemimpinan Cik Ujang SH – H Haryanto SE MM MBA, saat ini sudah dilaksanakan.

“Khususnya pada dapil V, banyak sekali akses jalan warisan transmigrasi terbangun. Dulu puluhan tahun belum tersentuh pembangunan, dan sekarang semua berjalan baik. Kedua, Birokrat, melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait,” paparnya.

Baca Juga :  Desa Padang Lengkuas Miliki Panorama Alam yang Indah Nan Memukau

Kemudian, partisipatif, disini mampu mengali aspirasi masyarakat (asmara) melalui Reses dewan, dan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) dengan skala prioritas.

“Bupati Lahat telah menambahkan dana sebesar Rp 500 juta perdesa, selain dana desa (DD) untuk mendorong desa yang mandiri, Disamping itu perusahaan dapat berkontribusi dalam membangun Bumi Seganti Setungguan,” jelas Fitrizal seraya menerangkan, dan ke empat yakni, bottom up ialah arahan dari pemerintah pusat, sesuai dengan instruksikan.

Oleh karena itu, masih kata dia, lembaga DPRD Lahat sesuai dengan Permendagri No 86/2017, memberikan pandangan dan pendapat dalam pokok pikiran (pokir) dari aspirasi yang turun langsung, atau bersentuhan dengan konstituen dan dimasukkan dalam rencana kerja.

“DPRD menampung asmara, pelayanan kepada masyarakat berdasarkan skala prioritasnya. Untuk yang kecil-kecil bisa dikerjakan melalui pokir,” tandas Fitrizal.

Baca Juga :  Desa Padang Lengkuas Miliki Panorama Alam yang Indah Nan Memukau

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lahat, Feryansyah Eka Putra ST MM menjelaskan, cara yang akan dilaksanakan mencapai misi tersebut. Ada lima strategi dalam misi Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Lahat, Cik Ujang SH-H Haryanto SE MM MBA.

“Salah satunya pembangunan akses jalan dari Unit 4 ke Keban Senabing dan Manggul, dari instruksi Bupati Lahat pada 2023 akan direalisasikan dengan mengecek ke lapangan,” terangnya.

Karena ini, sambung dia, berhubungan dengan aset pihak PTPN Vll. Selain itu, di Industri pariwisata sebelum virus corona merebak tren cenderung naik, dan kini menurun, nah, melihat Lahat banyak potensi wisata bisa dikembangkan.

“Misalnya di kawasan Merapi, dengan Bukit Telunjuk, lalu di Desa Gunung Agung, ada spot pintu masuk perusahaan, dengan background Sungai Lematang dan Bukit Telunjuk. Dengan memaksimalkan kuliner dan kerajinan tangan dengan UMKM. Termasuk juga Danau Biru terletak di Desa Keban pun bisa dikembangkan sebagai lokasi wisata,” pungkas Feryansyah.

    Komentar