BPBD Sumsel Ajukan 10 Unit Helikopter ke BNPB untuk Siaga Karhutla

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan telah mengajukan sebanyak 10 unit helikopter ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Tahun 2025.

“Berdasarkan analisa kebutuhan untuk pengajuan helikopter untuk siaga karhutla Tahun 2025 ini delapan helikopter untuk waterbombing, serta dua unit helikopter untuk patroli. Jadi totalnya ada 10 unit helikopter yang diajukan ke BNBP,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Rabu (21/5/2025).

Sudirman menjelaskan pengajuan helikopter siaga karhutla kepada BNPB itu baru dapat dilakukan setelah memenuhi syarat minimal.

“Kami baru dapat melakukan pengajuan helikopter untuk siaga karhutla, setelah Pemerintah Provinsi Sumsel menetapkan status siaga darurat karhutla pada dua daerah di Sumsel yang harus terlebih dahulu menetapkan status siaga darurat karhutla,” jelasnya.

Baca Juga :  Sekda Palembang Minta Camat Jalankan Program Anti Mager

Ia mengungkapkan jumlah helikopter yang diajukan itu bisa saja bertambah ataupun berkurang, tergantung dengan kondisi cuaca dan disposisi dari Kepala BNPB RI.

“Jumlah pengajuan helikopter ini bisa bertambah atau berkurang tergantung dengan kondisi cuaca dan disposisi Kepala BNPB. Tidak menutup kemungkinan akan lebih, karena melihat situasi hotspot dan terjadinya karhutla di Sumsel,” ungkapnya.

Selain itu, juga perlu pengajuan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) ke BNPB dan Kementerian Lingkungan Hidup.

“Diperkirakan OMC akan dilakukan pada akhir Juni mendatang. Lama pelaksanaan akan dilakukan sepekan dan melihat pertumbuhan awan untuk penyemaian. Tapi, itu setelah ada SK penetapan dari provinsi (pengajuan helikopter dan OMC),” imbuhnya.

Baca Juga :  Sinergi Astra Motor Sumsel dan Komunitas Honda Angkat Nilai Edukasi Lewat “Vario Eduride

Diketahui, BPBD Sumsel telah memetakan 12 daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang mana daerah itu memang merupakan daerah langganan karhutla.

“Dareah rawan karhutla ini ada 12, hanya saja kita lihat nanti hotspotnya apakah ada peningkatan atau tidak. 12 daerah itu ada di OI, OKI, Banyuasin, Muba, Muara Enim, PALI, Lahat, OKU Timur, Mura, Muratara, OKU, dan OKU Selatan,” tambahnya.

Ia menyebut, saat ini ada tiga daerah yang akan menetapkan status karhutla dalam waktu dekat, yakni OI, Banyuasin, dan Muba.

“OI kemarin sudah apel siaga, kemudian sudah ada tiga kejadian karhutla. Jadi saat ini penetapannya tinggal menunggu tanda tangan bupati saja. Banyuasin dan Muba juga sama, tinggal menunggu tanda tangan kepala daerah. Kalau dua daerah sudah menetapkan, baru provinsi bisa menaikkan status,” tuturnya.

Baca Juga :  Bulog: Gudang TNI/Polri Siap Pakai untuk Bantu Tampung Gabah Serapan di Sumsel

Ia menambahkan, sejumlah daerah yang menjadi prioritas adalah wilayah yang memiliki lahan gambut. Yang lahan gambutnya luas ada di Kabupaten OKI, OI, Banyuasin, Muba, Muara Enim, dan PALI.

“Prioritas kita juga di jalan tol di OI. Jangan sampai karhutla yang terjadi mengganggu lalu lintas. Posko karhutla ada di BPBD OI, mereka juga sudah bekerja sama dengan pihak tol ketika terjadi kebakaran bisa cepat datang ke lokasi untuk pemadaman,” ucap dia.

    Komentar