SUATAPUBLIK.ID, BANYUASIN — Bakal calon Bupati Banyuasin Slamet Somosentono di serbu emak-emak untuk berfoto selfie saat bakal calon orang nomor satu di Kabupaten Banyuasin itu melakukan blusukan ke Pasar Megah Asri Sukajadi, Talang Kelapa, Minggu (26/05) pagi.
Pak De Slamet tiba di pasar Megah Asri sekitar pukul 06.45 wib, usai melakukan safari subuh bersama masyarakat Talang Kelapa di Masjid Muhajarrin Simpang tiga Sukajadi.
Setiba di pasar Megah Asri Pak De Slamet langsung meninjau dan membeli dagangan pedagang.
Hiruk ramai warga meneriakkan “ada pak de Slamet, ada pak de Slamet,” kata sejumlah warga. Spontan emak-emak yang berada di area pasar menyerbu Pak De, emak-emak mengajak Pak De ber-selfie untuk diabadikan di handphone mereka.
Slamet Somosentono mengatakan, blusukan kepasar ini merupakan salah sarana untuk bersilaturahmi dengan masyarakat dan sekaligus mengetahui keluhan para pembeli dan pedagang pasar.
“Blusukan ke pasar ini adalah sarana untuk bersilaturahmi dengan masyarakat. Disamping itu disini juga saya mendengar keluhan para pembeli dan pedagang pasar. Untuk para pembeli tentunya dengan meninjau ke pasar ini dapat mengetahui harga-harga yang ada. Agar tidak terjadi Inflasi perlu kestabilan harga-harga di pasar,” kata Pak De Slamet.
“Sementara itu tadi saya juga mendengar keluhan para pedagang, soal lapak dan fasilitas pasar. Inshaallah kedepan kita kita akan melakukan program-program pembenahan pasar sehingga pasar lebih nyaman ketika dikunjungi masyarakat,” tutup Pak De Slamet.
Sementara itu Eka warga Talang Kelapa mengaku senang bertemu pak de Slamet di pasar. Dirinya mengaku suka dengan cara pak de merangkul masyarakat.
“Saya senang sekali bertemu pak de Slamet, tidak menyangka bertemu di pasar ini. Beliau tokoh masyarakat yang sederhana dan merakyat. Tadi saya berfoto selfie dengan pak de Slamet untuk kenang-kenangan saya,” kata Eka.
“Kami mendukung dan mendoakan semoga pak de Slamet selalu diberikan kesehatan dan dapat dipercayakan masyarakat untuk menjadi pemimpin Banyuasin kedepan,” tutup Eka.
Komentar