Angkinan, Kain Khas Palembang Selain Songket yang Belum Banyak Diketahui

Kota Palembang150 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Palembang tidak hanya mempunyai songket yang menjadi ciri khas, Bumi Sriwijaya ini juga mempunyai kain angkinan. Kain yang terbuat dari bahan beludru ini penjualannya sudah sampai hingga ke negeri Jiran.

Ayu salah satu perajin kain angkinan mengungkapkan bahwa kain angkinan sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya.

“Kerajinan kain angkinan ini merupakan hasil turun-temurun dari keluarga,” ungkap Ayu saat ditemui di rumahnya di Jalan Mayor Zein, Sungai Lais, Kecamatan Kaledonia Palembang, Rabu (16/10/204).

Kata Ayu, pembuatan kain angkinan berbeda dengan  kain songket.

Baca Juga :  Tokoh Masyarakat Sumsel Apresiasi Kinerja Polri 2024

“Kain angkinan berbahan dasar beludru, lalu disulam menggunakan benang emas dengan banyak motif, mulai dari sulu-sulur, kuku kelabang, papan jari, dan lainnya, “

kata Ayu.

Kain angkinan dibuat menjadi berbagai macam kerajinan seperti baju pengantin, sarung bantal dan souvenir pernikahan.

“Untuk menghasilkan satu kerajinan, pengerjaan dibutuhkan waktu dua minggu sampai satu bulan, sesuai dengan tingkat kerumitannya,”  terang Ayu.

“Satu kerajinan dibanderol dengan harga Rp 700 ribu, untuk satu set sarung bantal dan baju pengantin belasan juta,” sambung Ayu.

Baca Juga :  Selain SKCK, Pelamar PPPK Padati RSUD Bari untuk Cek Kesehatan Jasmani dan Bebas Narkoba

Tak hanya sendiri, Ayu mengajak kelompok ibu rumah tangga di sekitar untuk memproduksi kain angkinan.

“Alhamdulillah, kain angkinan kami penjualannya sudah sampai hingga ke Malaysia, ” tutur Ayu. (ANA)

    Komentar